Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab III Komponen Kurikulum Satuan Pendidikan Tahun Ajaran 2025 / 2026

 

Komponen Kurikulum Satuan Pendidikan Tahun Ajaran 2025 / 2026

Bab III Komponen Kurikulum Satuan Pendidikan Tahun Ajaran 2025 / 2026

Tahun ajaran 2025 / 2026 segera dimulai, dokumen krusial yang harus disusun oleh satuan pendidikan adalah kurikulum. Salah satu komponen kurikulum yang ada di Bab III adalah pengorganisasian pembelajaran yang terdiri atasa intrakurikuler, ekstrakurikuler, kokurikuler dan pembiasaan atau budaya sekolah. Berikut ini adalah contoh Bab III mengenai pengorganisasian pembelajaran dengan suplemen untuk sekolah Muhammadiyah atau berbasis agama Islam.

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Tahun ajaran 2025 / 2026 SD ... mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada semua jenjang, mulai dari kelas I hingga kelas VI. Struktur Kurikulum pada pendidikan anak usia dini meliputi Struktur Kurikulum pada taman kanak-kanak, raudhatul athfal, kelompok bermain, taman penitipan anak, atau bentuk lain yang sederajat. Struktur Kurikulum pada pendidikan anak usia dini atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas:

 

A. Intrakurikuler

Intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan fondasi sebagaimana tertuang dalam Capaian Pembelajaran Fase fondasi. Capaian Pembelajaran Fase fondasi terdiri atas elemen:

1.   nilai agama dan budi pekerti;

2.   jati diri; dan

3.   dasar-dasar literasi, matematika, sains, teknologi, rekayasa, dan seni.

Intrakurikuler dilaksanakan dengan bermain bermakna yaitu aktivitas bermain yang memberikan ruang bereksplorasi sehingga bermanfaat untuk mengembangkan karakter dan kompetensi anak. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan belajar anak, yakni proses pembelajaran yang melibatkan dan memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna. Kegiatan dapat menggunakan sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi, buku bacaan anak, atau bentuk lainnya. Struktur Kurikulum Merdeka dengan integrasi Pendidikan Kemuhammadiyahan untuk semua jenjang kelas dipaparkan dalam tabel berikut.


1.      Alokasi Waktu dan Struktur Kurikulum Kelas I

Tabel 7. Alokasi Waktu Mata Pelajaran Fase A (kelas I)

Mata Pelajaran

Perminggu

Pertahun

Intrakurikuler

P5

Total

Intrakurikuler

P5

Total

Muatan Nasional

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

3

1

4

108

36

144

Pendidikan Pancasila

4

1

5

144

36

180

Bahasa Indonesia

6

1

8

216

36

288

Matematika

4

1

5

144

36

180

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

-

-

-

-

-

-

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

3

1

4

108

36

144

Seni Budaya (Seni Rupa, Seni musik)

3

1

4

108

36

144

Muatan Lokal

Bahasa Jawa

2

-

2

72

-

72

Bahasa Inggris

1

-

1

36

-

36

Kemuhammadiyahan

1

-

1

36

-

36

Bahasa Arab

1

-

1

36

-

36

Jumlah

28

6

35

1008

216

1.224

 

Keterangan:

a)      Satuan pendidikan menyediakan jenis seni yaitu Seni Rupa dan Seni Musik

b)      Jumlah jam Pelajaran ditambah Seni Lukis sebanyak 2 jam Pelajaran perminggu

c)      Pembelajaran Iqro-tahfiz dilakukan setiap pagi pukul 06.15 sebanyak …. jp

  

2.      Alokasi Waktu dan Struktur Kurikulum Kelas II

Tabel 8. Alokasi Waktu Mata Pelajaran Fase A (kelas II)

Mata Pelajaran

Perminggu

Pertahun

Intrakurikuler

P5

Total

Intrakurikuler

P5

Total

Muatan Nasional

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

3

1

4

108

36

144

Pendidikan Pancasila

4

1

5

144

36

180

Bahasa Indonesia

7

1

9

252

36

324

Matematika

5

1

6

180

36

216

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

-

-

-

-

-

-

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

3

1

4

108

36

144

Seni Budaya (Seni Rupa, Seni music, Seni Teater, Seni Tari)

3

1

4

108

36

144

Muatan Lokal

Bahasa Jawa

2

-

2

72

-

72

Bahasa Inggris

1

-

1

36

-

36

Kemuhammadiyahan

1

-

1

36

-

36

Bahasa Arab

1

-

1

36

-

36

Jumlah

30

6

36

1080

216

1.224

 

Keterangan:

a)      Satuan pendidikan menyediakan jenis seni yaitu Seni Rupa dan Seni Musik

b)      Jumlah jam pelajaran Tari sebanyak 2 jam Pelajaran perminggu

c)      Pembelajaran Iqro-tahfiz dilakukan setiap pagi pukul 06.15 sebanyak …. jp

 

3.      Alokasi waktu dan Struktur Kurikulum Fase B (Kelas III)

Tabel 9. Tabel alokasi waktu mata pelajaran Fase B

Mata Pelajaran

Perminggu

Pertahun

Intrakurikuler

P5

Total

Intrakurikuler

P5

Total

Muatan Nasional

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

3

1

4

108

36

144

Pendidikan Pancasila

4

1

5

144

36

180

Bahasa Indonesia

6

1

7

216

36

252

Matematika

5

1

6

180

36

216

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

5

1

6

180

36

216

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

3

1

4

108

36

144

Seni Budaya (Seni Rupa, Seni music, Seni Teater, Seni Tari)

3

1

4

108

36

144

Bahasa Inggris

2

-

2

72

-

72

Muatan Lokal

Bahasa Jawa

2

-

2

-

-

72

Bahasa Arab

1

-

1

-

-

36

Kemuhammadiyahan

1

-

1

-

-

36

Jumlah

35

7

42

1188

252

1.512

 

Keterangan:

a) Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

b) Satuan pendidikanmenyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari).

c) Jumlah jam pelajaran ditambah pembelajaran Al – Qur’an dengan metode Ummi sebanyak 5 jam pelajaran perminggu dan pembelajaran batik sebanyak 2 jam perminggu

e) Muatan Lokal yang menunjukkan ciri khas sekolah Muhammadiyah adalah Bahasa Arab dan Kemuhammadiyahan

f) Pembelajaran Hizbul Wathan dilaksanakan 2 jam pelajaran sepekan

 

4.      Alokasi waktu dan Struktur Kurikulum Fase B (Kelas IV)

Tabel 10. Tabel alokasi waktu mata pelajaran Fase B

Mata Pelajaran

Perminggu

Pertahun

Intrakurikuler

P5

Total

Intrakurikuler

P5

Total

Muatan Nasional

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

3

1

4

108

36

144

Pendidikan Pancasila

4

1

5

144

36

180

Bahasa Indonesia

6

1

7

216

36

252

Matematika

5

1

6

180

36

216

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

5

1

6

180

36

216

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

3

1

4

108

36

144

Seni Budaya (Seni Rupa, Seni music, Seni Teater, Seni Tari)

3

1

4

108

36

144

Bahasa Inggris

2

-

2

72

-

72

Muatan Lokal

Bahasa Jawa

2

-

2

-

-

72

Bahasa Arab

1

-

1

-

-

36

Kemuhammadiyahan

1

-

1

-

-

36

Jumlah

35

7

42

1188

252

1.512

 

Keterangan:

a)      Satuan pendidikan menyediakan jenis seni yaitu Seni Rupa dan Seni Musik

b)      Jumlah jam pelajaran ditambah pembelajaran Al – Qur’an dengan metode Ummi sebanyak 5 jam pelajaran perminggu

c)      Muatan Lokal yang menunjukkan ciri khas sekolah Muhammadiyah adalah Bahasa Arab dan Kemuhammadiyahan

d)      Terdapat tambahan kegiatan pembelajaran Hizbul Wathan dan Tapak Suci yamg dilaksanakan masing-masing 2 jam Pelajaran seminggu

 

5.      Alokasi waktu dan Struktur Kurikulum Fase C (Kelas V)

Tabel 11. Tabel alokasi waktu mata pelajaran Fase B

Mata Pelajaran

Perminggu

Pertahun

Intrakurikuler

P5

Total

Intrakurikuler

P5

Total

Muatan Nasional

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

3

1

4

108

36

144

Pendidikan Pancasila

4

1

5

144

36

180

Bahasa Indonesia

6

1

7

216

36

252

Matematika

5

1

6

180

36

216

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

5

1

6

180

36

216

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

3

1

4

108

36

144

Seni Budaya (Seni Rupa, Seni music, Seni Teater, Seni Tari)

3

1

4

108

36

144

Bahasa Inggris

2

-

-

72

-

72

Muatan Lokal

Bahasa Jawa

2

-

2

72

-

72

Bahasa Arab

1

-

-

36

 

36

Kemuhammadiyahan

1

-

-

36

 

36

Jumlah

35

7

42

1260

252

1512

 

Keterangan:

a)      Satuan pendidikan menyediakan jenis seni yaitu Seni Rupa dan Seni Musik

b)      Jumlah jam pelajaran ditambah pembelajaran Ummi-Tahfiz sebanyak 5 jam Pelajaran perminggu

c)      Mata Pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial masih menjadi mata Pelajaran pilihan di mana jika SDM dan sarana prasasrana memenuhi akan diajarkan pada semester genap

d)      Muatan Lokal yang menunjukkan ciri khas sekolah Muhammadiyah adalah Bahasa Arab dan Kemuhammadiyahan

e)      Terdapat tambahan kegiatan Kokurkuler Hizbul Wathan dan Tapak Suci yang masing-masing dilaksanakan 2 jam pelajaran seminggu

 

6.      Alokasi waktu dan Struktur Kurikulum Fase C (Kelas VI)

Tabel 12. Tabel alokasi waktu mata pelajaran Fase C

Mata Pelajaran

Perminggu

Pertahun

Intrakurikuler

P5

Total

Intrakurikuler

P5

Total

Muatan Nasional

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

3

1

4

96

32

128

Pendidikan Pancasila

4

1

5

128

32

160

Bahasa Indonesia

5

1

6

192

32

224

Matematika

5

1

6

160

32

192

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

5

1

6

160

32

192

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

3

1

4

96

32

128

Seni Budaya (Seni Rupa, Seni music, Seni Teater, Seni Tari)

3

1

4

96

32

128

Bahasa Inggris

2

-

2

64

-

64

Muatan Lokal

Bahasa Jawa

2

-

2

72

-

72

Bahasa Arab

1

-

1

-

-

36

Kemuhammadiyahan

1

-

1

-

-

36

Jumlah

35

7

42

1188

252

1440

 

Keterangan:

a)      Satuan pendidikan menyediakan jenis seni yaitu Seni Rupa dan Seni Musik

b)      Jumlah jam pelajaran ditambah pembelajaran Tahfidz sebanyak 5 jam Pelajaran perminggu

c)      Mata Pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial masih menjadi mata Pelajaran pilihan di mana jika SDM dan sarana prasasrana memenuhi akan diajarkan pada semester genap

d)      Muatan Lokal yang menunjukkan ciri khas sekolah Muhammadiyah adalah Bahasa Arab dan Kemuhammadiyahan


B. Kokurikuler (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

Kokurikuler atau Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan kegiatan kokurikuler dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Di SD ... kokurikuler mengambil alokasi waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun.

Kegiatan kokurikuler bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk pendidikan anak usia dini atau bentuk lain yang sederajat. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dimaksudkan untuk menguatkan perwujudan 6 (enam) dimensi profil pelajar Pancasila pada fase fondasi. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam 1 (satu) tahun ajaran dilaksanakan 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) projek dengan tema berbeda. Pelaksanaan kegiatan kokurikuler menggunakan alokasi waktu pembelajaran di pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak, raudhatul athfal, kelompok bermain, taman penitipan anak, atau bentuk lain yang sederajat).

Tema-tema utama projek kokurikuler yang akan dipilih oleh satuan pendidikansebagai berikut.

(1)   Gaya Hidup Berkelanjutan.

Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya.

(2)   Kearifan Lokal.

Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya. Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti yang ada, konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka.

(3)   Bhinneka Tunggal Ika.

Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan

(4)   Bangunlah Jiwa dan Raganya.

Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi.

(5)   Rekayasa dan Teknologi.

Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya. Peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.

(6)   Kewirausahaan.

Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas.

 Pelaksanaan kegiatan kokurikuler di SD .... dalam satu tahun ajaran sekurang-kurangnya dua buah proyek dalam empat tema. Tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dipilih adalah Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Rekayasa Teknologi dan Kewirausahaan. Pembelajaran Kokurikuler di SD ...., selain melaksanakan P5 juga membelajarkan siswa membaca Al Qur’an dengan Metode Iqro-Tahfidz untuk kelas 1 dan 2, Metode Ummi-Tahfidz untuk kelas 3, 4 dan 5 serta Tahfidz untuk kelas 6 yang masing-masing dengan jumlah jam yang berbeda sebagaimana terlampir dalam struktur kurikulum.

Rincian tema pelakasanaan Kokurikuler yang terintegrasi dengan mata Pelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 13. Jadwal Pelaksanaan Kokurikuler / P5

No

Tema P5 Kelas

Semester 1

Semester 2

1

1

Kearifan Lokal

 

Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kewirausahaan

2

2

3

3

4

4

5

5

Rekayasa Teknologi

Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kewirausahaan

5

6

Kearifan Lokal

Gaya Hidup Berkelanjutan

 

C.    Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler bertujuan memberikan kesempatan kepada  peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,bakat,dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk  kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah  diri pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.

Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, terdiri atas ektrakurikuler yang direkomendasikan kepada seluruh peserta didik dan ekstrakurikuler sesuai bakat minat peserta didik. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :

1.      Ekstrakurikuler yang Direkomendasikan Kepada Seluruh Peserta Didik

Tabel 14.  Ekstrakurikuler yang Direkomendasikan Kepada Seluruh Peserta Didik

No.

Nama Ekstra

Keterangan

a

Hizbul Wathan

1.       Tujuan: Mengenalkan kegiatan kepanduan sebagai salah satu pembiasaan hidup disiplin dan berkarakter serta mengembangkan bakat peserta didik di bidang kepanduan

2.       Materi: Kecakapan hidup dan kepanduan

3.      Sifat keikutsertaan dan peserta: wajib bagi peserta didik kelas 3 – 5

4.  Jadwal pelaksanaan: Sepekan sekali setelah sholat zuhur

b

Tapak Suci Putra Muhammadiyah

1.       Tujuan: Mengenalkan seni bela diri sebagai salah seni Muhammadiyah yang harus dijaga dan dilestarikan dan menyalurkan dan mengembangkan bakat peserta didik di bidang Pencak Silat

2.       Materi : Jurus dalam tapak suci

3.   Sifat keikutsertaan dan peserta: wajib bagi peserta didik kelas 4-5

4.   Jadwal pelakasanaan: sepekan sekali selama 2 jam pelajaran

c

Seni Lukis

1.       Tujuan: Mengasah kemampuan seni lukis peserta didik dan menumbuhkan jiwa seni anak

2.       Materi : Menggambar dan mewarnai

3.       Sifat keikutsertaan dan peserta: wajib  bagi peserta didik kelas 1

4.       Jadwal pelaksanaan: 2 jam Pelajaran dalam sepekan

d

Seni Tari Kreasi Baru

1.   Tujuan: Mengenalkan seni tari kreasi baru  sebagai salah seni budaya  yang harus dijaga dan dilestarikan serta menyalurkan dan mengembangkan bakat peserta didik di bidang seni tari

2.       Materi : tari tradisional kreasi baru

3.    Sifat keikutsertaan dan peserta : wajib bagi peserta didik kelas 2

4.   Jadwal pelaksanaan: 2 jam Pelajaran dalam sepekan

e

Seni Batik

1.       Tujuan: Mengenalkan motif-motif sebagai salah seni budaya  yang harus dijaga dan dilestarikan, mengenalkan cara membuat batik secara sederhana di sekolah, mengenalkan proses pembuatan batik di pabrik atau pusat pembuatan batik

2.       Materi: Batik dan Cara pembuatannya

3.       Sifat keikutsertaan dan peserta : wajib bagi peserta didik kelas 3

4.       Jadwal pelaksanaan: 2 jam Pelajaran dalam sepekan

e

Khot

1.  Tujuan: Mengenalkan cara menulis huruf-huruf dalam Al Qur’an serta bacaan pendek

2. Materi: Huruf Hijaiyah dan penulisannya

3. Sifat keikutsertaan dan peserta : wajib bagi peserta didik kelas 4

Jadwal pelaksanaan: 2 jam Pelajaran dalam sepekan


f

TIK

1. Tujuan: Mengenalkan dasar-dasar penggunakan komputer dan program sederhana seperti penggunaan aplikasi pengolah kata, aplikasi pengolah angka, aplikasi pengolah gambar dan lainnya

2.   Materi: aplikasi pengolah angka, aplikasi pengolah gambar dan lainnya

3. Sifat keikutsertaan dan peserta: wajib bagi peserta didik kelas 5

4.  Jadwal pelaksanaan: 2 jam Pelajaran dalam sepekan

g.

Bidang Studi

1.       Tujuan: Menambah pemahaman materi pelajaran ASPD

2.       Materi: Materi pada Kisi-kisi ASPD

3.       Sifat keikutsertaan dan peserta: wajib bagi kelas 6

4.       Jadwal pelaksanaan: 4 jam Pelajaran dalam sepekan

 2.      Ekstrakurikuler Sesuai dengan Bakat dan Minat Siswa

Tabel 15. Ekstrakurikuler Sesuai dengan Bakat dan Minat Siswa

No.

Nama Ekstra

Keterangan

a

Jarimatika

        1.       Tujuan: mengenalkan peserta didik salah satu metode menghitung dengan cepat, dan tepat

        2.       Materi: hitungan jarimatika

        3.       Sifat keikutsertaan dan peserta: pilihan bagi peserta didik kelas 1-5

        4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan sekali selama 2 jp


b

ECC (English Conversation Club)

          1.       Tujuan: melatih peserta didik lancar berkomunikasi  menggunakan bahasa Inggris dalam bentuk lisan dan tulisan

        2.       Materi: vocabulary, grammar, conversation

        3.       Sifat keikutertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 1-6

        4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan sekali selama 2 jp


c

Robotik

        1.       Tujuan: mengenalkan peserta didik tentang robot dan programnya, memprakktekkan pembuatan robot sederhana

        2.       Materi: Robot line tracker, Robot Sumo

        3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 1-5

 

d

Bidang studi

        1.       Tujuan :menambah pemahaman materi pelajaran yang diajarkan

        2.       Materi: Materi Pelajaran terutama maple ASPD

        3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 2-5

        4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan sekali selama 2 jp


e

Renang    

        1.       Tujuan :mengenalkan pada peserta didik teknin-teknik dasar renang, melatih peserta didik agar mahir berenang dan menghasilkan bibit unggul renang untuk kejuaraan

        2.       Materi: Teknik dasar renang dan lanjutan

        3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 1-5

        4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan sekali selama 2 jp


f

Futsal

        1.       Tujuan :mengenalkan teknik-teknik dasar futsal padapeserta didik, melakukan latih tanding futsal antar teman dan menghasilkan bibit unggul futsal untuk kejuaraan

        2.       Materi : Teknik dasar Futsal dan lanjutan

        3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 2-5

        4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan sekali selama 2 jp


h

Biola

    1.       Tujuan :mengenalkan teknik dasar bermain biola dan mampu memainkan biola dengan benar

        2.       Materi: Permainan Biola

        3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 1-5

      4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan sekali selama 2 jp


i

Les Privat

    1.       Tujuan: memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai materi pelajaran yang diajarkan

        2.       Materi: maple dalam pembelajaran harian

        3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 1-6

        4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan sekali selama 2 jp


j

Tata Boga / Cooking Class    

        1.       Tujuan :mengenalkan dasar-dasar memasak dan menghasilkan makanan hasil olahan sendiri

        2.       Materi: cara memasak cemilan dan makanan sehari-hari, bergizi, sehat dan higienis

        3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 3-5

        4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan sekali selama 2 jp


k

Gitar

1.       Tujuan :memahami kinci-kunci gitar, dapat memainkan lagu dengan gitar dengan baik dan benar

2.       Materi Teknik memainkan gitar

3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 3-5

4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan sekali selama 2 jp

n

Drumband

1.       Tujuan: memahami dasar-dasar drumband

2.       Materi:  Musik drumband dan tarian

3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 1 -5

4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan 2 kali selama 2 jp

o

Badminton

1.       Tujuan: memahami dasar-dasar badminton dan mencetak atlet badminton

2.       Materi:  Teknik bermain badminton

3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 1 -5

4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan 2 kali selama 2 jp

p

Paduan suara

1.       Tujuan: memahami Paduan suara

2.       Materi:  Lagu-lagu wajib dan daerah

3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 1 -5

4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan 2 kali selama 2 jp

q

Pantomim

1. Tujuan: memahami dan dapat mempertunjukkan seni pantomime serta menciptakan kader lomba festival seni pantomim

2.Materi:  Gerakan pantomime dan pertunjukannya

3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 1 -5

4.       Jadwal pelaksanaan: sepekan 1 kali selama 2 jp


r

Kriya

1. Tujuan: memahami dan dapat mempertunjukkan seni kriya (khususnya kriya anyam) serta menciptakan kader lomba festival seni kriya

2.       Materi:  Ragam hias kriya

3.       Sifat keikutsertaan: pilihan bagi peserta didik kelas 1 -5

Jadwal pelaksanaan: sepekan 1 kali selama 2 jp

 

D.    Alternatif  Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran yang digunakan pada tahun ajaran 2025/ 2026 ini adalah Pembelajaran Mendalam. Pembelajaran mendalam didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga secara holistik dan terpadu

Pembelajaran di SD .... dilaksanakan berpusat pada peserta didik dengan menerapkan model-model pembelajaran:

1)     Problem Based Learning (PBL)

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran menggunakan kemampuan berpikir peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual. Tujuan PBL untuk meningkatkan kemampuan menerapkan konsep-konsep pada permasalahan nyata, pengintegrasian konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi, keinginan belajar, mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan.

2)   Project Based Learning (PjBL)

Model pembelajaran berbasis projek merupakan model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok maupun mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.

3)   Discovery/Inquiry Learning

Model pembelajaran penemuan adalah memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai pada suatu kesimpulan. Penemuan terjadi jika peserta didik terlibat dalam penggunaan proses mental untuk menemukan konsep dan prinsip. Penemuan dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi.

4)     Model pembelajaran lain yang sesuai dengan karakteristik peserta didik yang telah dipetakan oleh guru

 

E.     Budaya dan Pembiasaan Sekolah

Budaya sekolah yang merupakan penanaman Pendidikan karakter peserta didik. Guna mengembangkan Pendidikan karakter, nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan bernegara, pembentukan karakter peserta didik di SD ... dilakukan melalui:

1.      Pengembangan Nilai Religius

2.      Pengembangan Nilai Nasionalis

3.      Pengembangan Nilai Kemandirian

4.      Pengembangan Nilai Gotong Royong

5.      Pengembangan Nilai Integritas

6.      Budaya Ngajeni untuk menanamkan rasa menghormati dan menghargai terhadap sesama.

 

Langkah – langkah yang ditempuh diantaranya:

1.      Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan kolaborasi antara sekolah dan orang tua peserta didik karena pembentukan kebiasaan ini tidak hanya dilakukan di sekolah. Tujuh Kebiasan Anak Indonesia Hebat yang akan dilaksanakan di SD.... diantaranya:

Tabel 16. Tujuh Kebisaan Anak Indonesia Hebat

No

Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Dimensi yang dikuatkan

Bentuk Kegiatan

a.

Bangun pagi

Disiplin dan pengelolaan waktu

Bangun pagi dan shalat subuh tepat waktu dan monitoring dari buku kegiatan peserta didik

b.

Beribadah

Syukur, empati, tanggung jawab, membentuk karakter positif dan mendekatkan diri kepada Tuhan

Pembiasaan shalat 5 waktu, shalat dhuha, tadarus Al Qur’an dan monitoring dari buku kegiatan peserta didik

c.

Berolah raga

Menjaga Kesehatan fisik, meningkatkan disiplin dan Kesehatan mental

Terintegrasi dengan mata Pelajaran PJOK dan senam sehat ceria

d.

Makan sehat dan bergizi

Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang

Kantin sehat

Bekal sehat

Catering sehat sekolah

Taman gizi

e.

Gemar belajar

Kreatifitas, imajinasi dan berpikir kritis

Belajar rutin dan monitoring dari buku kegiatan peserta didik

f.

Bermasyarakat

Keterampilan sosial, kepedulian terhadap lingkungan dan rasa tanggung jawab

Peduli lingkungan

g.

Tidur cepat

Tidur cukup dan berkualitas

Kegiatan shalat isya tepat waktu,belajar dan pantauan dari buku kegiatan siswa

 

2.      Pembiasaan Rutin

Pembiasaan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah. Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin  di SD ... adalah sebagai berikut :

Tabel 17. Pembiasan Rutin

No

Pembiasaan Rutin

Waktu Pelaksanaan

a.

Salam dan sapa dengan jabat tangan

Setiap hari saat datang dan pulang atau saat berjumpa dengan bapak ibu guru

b.

Tadarus Al Qur’an sebelum kegiatan pembelajaran

Setiap hari pukul 06.45 – 07.00 kecuali saat jadwal shalat dhuha

c.

Infak Harian

Setiap hari

d.

Infak Jumat

Setiap hari Jum’at

e.

Berdoa sebelum dan sesudah belajar

Setiap hari

f.

Berdoa sebelum dan sesudah makan

Setiap hari

g.

Shalat Dhuha

Minimal sepekan sekali sesuai pengaturan jadwal kelas

i.

Sholat Dhuhur berjamaah

Setiap hari Senin - Kamis

j.

Shalat Jum’at

Setiap hari Jum’at

k.

Membaca buku di perpustakaan

Setiap hari

l.

Upacara bendera

Setiap hari Senin dan Peringatan Hari Besar

m.

Pengajian setiap hari Jum’at

Setiap hari Jum’at

n.

Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas

Setiap hari

o.

Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar

Setiap hari

p.

Kegiatan 5S

Setiap hari

q.

Budaya Ngajeni

Setiap hari

r.

Anti Bullying

Setiap hari

s

Manajemen sampah kelas

 

 

3.      Kegiatan Terprogram

Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun tingkat sekolah.

Tabel 18. Pembiasan Terprogram

No

Pembiasaan Terprogram

Waktu Pelaksanaan

a.

Kegiatan Keagamaan Pesantren Ramadhan

Bulan Ramadhan tahun 2026

b.

Kegiatan Study Exchange ke Malaysia dan Singapura

Bulan Januari 2026

c.

Pekan Kreatifitas dan Olah raga

Desember Semester 1

d.

Peringatan Hari Besar Nasional dan Keagamaan

Sesuai jadwal hari besar dan keagamaan

e.

Outbond

Bulan Februari 2026

f.

Study Wisata

Bulan Mei 2026 pasca TKA

g.

ESQ Kelas 6

Bulan April 2026

i.

Senam Sehat Ceria dan Taman Gizi

Setiap Jum’at pekan pertama

j.

Kemah HW

Bulan Desember 2025

k.

Pembinaan Olimpiade MIPA dan lomba lainnya

Terprogram setiap bulan

l.

Pembinaan MTQ

Terprogram setiap jelang MTQ

m.

Wisuda Iqro

Bulan  Februari 2026

n.

Wisuda Ummi dan wisuda tahfidzul Qur’an oleh PDM

Bulan April 2026 / menyesuaikan jadwal dari PDM

o.

Pelapasan Peserta didik Kelas VI

Bulan Juni 2026

p.

Apresiasi Kokurikuler Siswa

Bulan Juni 2026

q.

Khataman 30 Juz

Bulan April 2026

r.

Malam Taqorub dan Permohonan doa restu

Bulan April 2026

s.

Pendidikan Keistimewaan Jogja

Setiap Kamis Pon

t.

Katering Siswa

Setiap hari

u.

Kunjung Museum / Puncak Kokurikuler / Outing Class

Bulan Desember 2025

v.

Pengelompokan kelas berdasarkan kemampuan akademik dimulai saat siswa naik ke kelas 5

Mei 2026

w.

Uji akhir untuk kegiatan ekstrakurikuler untuk quality control

Setiap akhir semester

x.

Asesmen psikologi kelas 6

November 2025

 

4.      Kegiatan Spontan

Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, tanpa dibatasi oleh ruang

a.       Membiasakan memberi salam

b.      Membiasakan membuang sampah pada tempatnya

c.       Membiasakan antri

d.      Membiasakan membantu teman yang terkena musibah

e.       Berdiskusi dengan baik dan benar

f.        Makan sesuai adab

 

5.      Kegiatan Keteladanan

Kegiatan keteladanan adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain kepada peserta didiknya:

a.       Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah

b.      Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah

c.       Memberi contoh berpakaian rapi dan bersih

d.      Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal

e.       Memberi contoh  penampilan sederhana

f.        Menanamkan budaya membaca

g.      Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah

h.      Memuji hasil kerja peserta didik yang baik.

 

6.      Kegiatan Literasi Sekolah

Kegiatan literasi sekolah dilakukan tujuannya tidak lain adalah untuk menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik mengenai pentingnya membaca. Program gerakan literasi di SD .... bekerja sama dengan perpustakaan sekolah antara lain antara lain sebagai berikut:

a.       Kegiatan Gelas (Gerakan Literasi Sekolah) dimana siswa diwajibkan membaca buku selama 15 menit sebelum KBM dimulai.

b.      Kegiatan literasi mingguan berupa wajib setor hasil karya literasi, bisa berwujud cerita, puisi, pantun, gambar, dan lain-lain.

c.       Lomba kelas (pada hari besar) berupa lomba mading untuk kelas 5 dan 6. Lomba individu membuat poster untuk kelas 4 dan 3. Serta lomba individu baca puisi untuk kelas 1 dan 2.

d.      Mengadakan kuis teka-teki silang setiap hari (jika diperkenankan, karena membutuhkan anggaran hadiah harian).

e.       Kegiatan menonton film berdurasi panjang. Guna meningkatkan dopamine pada siswa.

f.        Jadwal wajib kunjung perpustakaan

g.      Peringatan Bulan Bahasa

h.      Akreditasi Perpustakaan

 

7.      Integrasi Muatan Kurikulum

a.      Pendidikan Lingkungan Hidup

Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di SD .... dilaksanakan secara terintegrasi pada mata pelajaran, seperti pada mata pelajaran IPA, PKN, IPS dan Al Islam. Penerapan dan pembiasaan cinta lingkungan pada peserta didik dilaksanakan dengan berbagai kegiatan. Selain pembelajaran intrakurikuler, pembiasaan piket kelas, pola hidup bersih di sekolah dan di rumah, tamanisasi, bank sampah juga pada kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan pada Hizbul Wathon.

SD .... menerapkan sekolah berwawasan lingkungan yaitu sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Seluruh masyarakat di sekitar sekolah diharapkan agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita. Kami pun melaksanakan program sebagai berikut:

1)      Memperingati Hari Air

Untuk memperingati hari air, seluruh warga sekolah SD .... wajib membawa air minum yang ditempatkan pada tumbler. Kegiatan ini dilaksanakan ketika senam pada hari Jumat.

2)      Memperingati Hari Bumi

Untuk memperingati hari bumi, seluruh siswa dan guru membawa botol air mineral bekas ukuran 1.5L dan membawa tanaman. Botol bekas kemudian diolah menjadi pot, yang kemudian digunakan untuk menanam tanaman yang dibawa.

3)      Pengelolaan Air di Sekolah

Air digunakan secara bijak dan hemat. Guru dan siswa menggunakan air seperlunya.

4)      Perawatan Sanitasi

Perawatan kamar mandi dilakukan oleh anak-anak dan penjaga sekolah agar terjaga kebersihannya. Sedangkan perawatan saluran sebulan sekali diadakan kegiatan jumat bersih agar kondisi selokan air lancar untuk pembuangan.

5)      Pengelolaan Sampah di Sekolah

Dalam rangka mendukung gerakan zero waste maka SD .... melakukan tahapan-tahapan pengelolaan sampah disekolah sebagai berikut:

a)      Pencegahan dan pengurangan sampah dari sumbernya.

Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan organik dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan sekolah.

b)      Menerapkan konsep 5R dalam Lingkungan.  Konsep 5R yaitu Reduce (Mengurangi) Reuse (Menggunakan kembali), Recycle (Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).

6)      Penghematan Energi di Sekolah

Untuk membiasakan penghematan energi, sekolah melakukan pembelajaran hemat energi melalui keteladanan guru, pengawasan, penggunaan lampu hemat energi,dan slogan-slogan hemat nergi

7)      Pengelolaan Halaman Sekolah

Halaman yang berpaving digunakan untuk olahraga, upacara bermain dll. Dengan ditutup paving diharapkan tidak becek ketika hujan namun resapan air tetap terjaga dan mengurangi debu di musim kemarau. Adapun taman, ditanami tumbuhan peneduh dan bunga-bunga untuk menciptakan suasana yang teduh dan asri. Perawatan halaman ini dilakukan oleh penjaga sekolah, guru dan siswa dengan cara menyapu, pungut sampah, dan menyiram tanaman.

8)      Pengelolaan UKS

UKS merupakan sarana perlayanan kesehatan sekolah bagi siswa dalam menangani pertolongan pertama masalah kesehatan. Pelayanan kesehatan di UKS dilaksanakan oleh Dokter Kecil dibawah kordinasi guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) yang bekerjasama dengan Puskesmas ..... dan pihak lain yang berkompeten.

9)      Pemberdayaan Kantin Sekolah

Kantin Sekolah merupakan sarana perlayanan gizi sekolah bagi siswa dalam menangani pemenuhan gizi siswa di sekolah. Pelayanan Kantin Sekolah dilaksanakan oleh pengurus kelas dibawah kordinasi guru dan kepala sekolah. Adapun kegitan Kantin di SD ..... menjual makanan bergizi dan higienis, menjual minuman sehat, menjual makanan ringan. Tujuan lain dari kantin Sekolah adalah sebagai media pembelajaran matematika, IPS, IPA dan pelajaran lain yang relevan.

 

b.      Pendidikan Anti Korupsi

Strategi implementasi pendidikan antikorupsi di .... dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1)      Integrasi dalam mata Pelajaran

Implementasi nilai-nilai antikorupsi dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi yang akan ditanamkan pada peserta didik, misalnya kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab ke dalam kompetensi yang sesuai pada mata pelajaran tertentu.

2)      Integrasi dalam Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah. Mata pelajaran muatan lokal dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan atau membudayakan perilaku antikorupsi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggali nilai-nilai budaya atau kearifan lokal yang ada hubungan dengan perilaku antikorupsi, misalnya nilai-nilai tentang kehidupan yang harmonis yang menjunjung tinggi kejujuran, disiplin, kerja keras dan sebagainya.

3)      Integrasi dalam Pengembangan Diri.

Penanaman nilai-nilai antikorupsi dapat dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri, yaitu melalui pembiasaan dan pembudayaan, serta kegiatan terpogram.

4)      Pembiasaan dan pembudayaan, yang dapat dilakukan melalui:

a)      Pengkondisian

Pengkondisian dapat dilakukan dengan menyediakan kotak barang hilang, kantin kejujuran, dan slogan-slogan yang selalu mengingatkan setiap orang untuk selalu jujur, disiplin, bertanggung jawab dan sebagainya. Peserta didik perlu dilibatkan dalam pengkondisian ini sehingga mereka ikut bertanggung jawab sesuai dengan kapasitasnya sebagai peserta didik, misalnya dalam pengawasan untuk penegakan disiplin, kejujuran, tanggung jawab, kepedulian, dan sebagainya.

b)      Kegiatan rutin.

Kegiatan rutin mencakup semua kegiatan yang secara terus menerus dan terjadual seperti: upacara bendera, senam, ibadah bersama, pemeliharaan kebersihan, dan kesehatan diri. Kegiatan rutin dapat dimanfaatkan untuk terus menanamkan dan membudayakan nilai-nilai antikorupsi kepada semua peserta didik, misalnya pada saat upacara bendera tiap hari Senin atau upacara hari-hari besar nasional lainnya. Mereka berbaris secara rapih dan tertib, antri sebelum masuk ke kelas. Proses ini melatih peserta didik untuk selalu disiplin, adil, dan konsisten dengan aturan yang berlaku. Untuk lebih mengefektifkan kegiatan ini, dapat dilakukan sebuah gerakan yang melibatkan semua elemen sekolah, misalnya dalam bentuk gerakan disiplin, gerakan bersih, atau lomba kebersihan.

c)      Kegiatan spontan.

Kegiatan spontan mencakup kegiatan-kegiatan yang tidak terjadwal secara khusus, pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan seperti: memberi salam, membuang sampah pada tempatnya,  antri,  mengatasi  silang  pendapat  (pertengkaran).


Kegiatan spontan juga dapat meningkatkan kepekaan dan kepedulian peserta didik atas penderitaan orang lain. Dengan melatih hal tersebut setiap saat kepada semua peserta didik, diharapkan akan tumbuh sikap empati sehingga mereka tidak mau merugikan orang lain.

d)      Keteladanan.

Keteladanan mencakup semua perilaku sehari-hari seperti: jujur, terbuka, peduli, disiplin. Dengan adanya keteladanan dari para guru dan tenaga kependidikan lainnya, peserta didik akan meniru perilaku tersebut, misalnya guru yang selalu jujur, terbuka, peduli, disiplin, secara konsisten. Situasi yang tidak kalah pentingnya adalah keteladanan yang ditunjukkan oleh semua komponen masyarakat terutama yang berada di sekitar kehidupan peserta didik sehar-hari, yaitu orang tua atau tokoh masyarakat. Dukungan dan keteladanan dari masyarakat ikut menentukan keberhasilan pendidikan antikorupsi di sekolah.

e)      Kegiatan Terprogram.

Pendidikan antikorupsi diberikan melalui workshop antikorupsi yang dilakukan setiap satu semester sekali dengan mengundang narausmber yang sesuai. Hal ini dilakukan untuk menunjang keterampilan siswa yang dapat diaplikasikan di luar sekolah, seperti pada saat kegiatan pramuka, bahkan dapat diaplikasikan saat siswa sudah hidup dalam masyarakat.

 

c.       Sekolah Ramah Anak

Pelaksanaan kurkulum sekolah ramah anak yaitu dokumen kurikulum dan perencanaan pendidikan berbasis hak anak, proses pembelajaran yang non diskriminatif dan inklusif, dan penilaian hasil belajar berbasis pada hak anak. Untuk itu SD .... sebagai rintisan sekolah ramah anak secara bertahap akan menerapkan kurikulum yang sesuai dengan usia, kemampuan dan cara belajar anak perempuan dan laki-laki termasuk anak yang memerlukan pendidikan khusus dan/atau pendidikan layanan khusus dengan melibatkan peran serta keluarga, masyarakat sekitar dan pihak pihak lainnya dalam pengelolaan pendidikan

 

d.      Pendidikan Khas Kejogjaan

Pelaksanaan Pendidikan Anti Korupsi terintegrasi pada mata pelajaran, ekstrakurikuler dan pembiasaan diantaranya :

1)      Budaya Ngajeni

2)      Menggunakan pakaian Gagrak Jawa setiap Kamis Pon

3)      Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa

 

e.       Pendidikan Anti Bulying dan Anti Kekerasan Di Sekolah

Ekosistem sekolah yang baik dan kondusif dapat mendorong peserta didik mengembangkan potensi terbaiknya. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk peserta didik menimba ilmu. Tidak hanya mempelajari materi pelajaran, tapi juga mempelajari cara bersosialisasi, pengembangan bakat dan minat serta mengembangkan karakter-karakter baik.

Berdasarkan Undang-Undang No. 35 tahun 2014 yang merupakan Perubahan atas Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 76 C yang menyebutkan “Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak”, dan  Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 yang  merupakan Perubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 9 Ayat (1a) yang menyebutkan : Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan di satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik, tenaga pendidik, sesama peserta didik, dan atau pihak lain, dan Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang pencegahan dan Penanggulangan Tindak kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, maka SD Muhammadiyah Karangwaru melaksanakan program anti kekersan dan perundungan sebagai berikut:

1)      Tahap Pendidikan dan Pelatihan

Tahap pertama dari program sekolah anti-perundungan adalah pendidikan dan pelatihan. Guru dan siswa akan diberi pelatihan tentang apa itu perundungan, bagaimana mencegahnya, dan bagaimana menangani korban perundungan. Orang tua juga akan diberi pelatihan tentang cara mengenali tanda-tanda perundungan dan bagaimana membantu anak-anak mereka.

2)      Tahap Pencegahan

Tahap kedua dari program sekolah anti-bullying atau perundungan adalah pencegahan. Sekolah akan melakukan banyak hal untuk mencegah perundungan terjadi. Misalnya, sekolah akan membuat aturan yang jelas tentang perilaku yang dilarang, seperti intimidasi, penghinaan, atau kekerasan. Sekolah juga akan mengadakan kegiatan yang mempromosikan persahabatan dan kebersamaan di antara siswa.

3)      Tahap Penegakan Hukum

Tahap ketiga dari program sekolah anti-bullying atau perundungan adalah penegakan hukum. Jika ada siswa yang melanggar aturan tentang perundungan, sekolah akan mengambil tindakan tegas dan sesuai dengan hukum. Tindakan ini dapat berupa hukuman atau sanksi yang sesuai dengan tingkat pelanggaran.

Program sekolah anti-kekerasan dam perundungan adalah program yang bertujuan untuk mencegah perundungan di sekolah. Program ini melibatkan semua pihak di sekolah, termasuk guru, siswa, orang tua, dan staf sekolah. Program ini terdiri dari beberapa tahap, mulai dari pendidikan dan pelatihan hingga penegakan hukum.


f.        Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup dimasukkan sebagai bagian dari muatan pelajaran yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya di masa datang. Secara khusus pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup bertujuan untuk:

1)      Mengoptimalkan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah kehidupannya.

2)      Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan diri peserta didik.


3)      Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

4)      Memberikan kesempatan kepada    sekolah untuk mengembangkan  pembelajaran yang fleksibel dan kontekstual.

5)      Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah dan di masyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.

Pendidikan kecakapan hidup untuk SD ....  adalah sebagai berikut :

Tabel 19. Pendidikan Kecakapan Hidup ....

No

Kelas

Materi

1

I - II

Kemandirian dalam mengurus diri sendiri dan peduli pada lingkungan. Kegiatan ini meliputi:

a.    Berpakaian bersih dan rapi

b.    Menjaga kebersihan diri dan kelas

c.    Menyapu lantai kelas

d.    Menyiram tanaman

e.    Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

f.     Makan dengan tertib

g.    Gosok gigi sehabis makan

h.    Merapikan peralatan makan dan bekal yang dibawa

i.      Membuang sampah pada tempatnya

 

2

III

Kemandirian dalam mengurus diri sendiri dan peduli pada lingkungan. Kegiatan ini meliputi:

a.    Berpakaian bersih dan rapi

b.    Menjaga kebersihan diri dan kelas

c.    Menyapu lantai kelas

d.    Menyiram tanaman

e.    Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

f.     Makan dengan tertib

g.    Gosok gigi sehabis makan

h.    Merapikan peralatan makan dan bekal yang dibawa

i.      Membuang sampah pada tempatnya

j.      Mengepel lantai kelasnya

 

3

IV -VI

Kecakapan Hidup Personal:

Kesadaran diri sebagai mahluk Tuhan

a.    Menjalankan perintah Tuhan YME dan meninggalkan larangannya

b.    Tekun dalam beribadah sesuai agamanya

c.    Toleransi antar umat beragama Kesadaran diri sebagai  anggota masyarakat

a.    Berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan

b.    Menjaga kerukunan bertenangga 

 Kesadaran diri sebagai warga negara

a.    Menjalankan kewajiban sebagai warga negara

b.    Menjaga fasilitas umum Kesadaran akan harga diri

a.    Mensyukuri kelebihan dan kemampuan diri

b.    Menyadari kekurangan diri

 

4

I - VI

Kecakapan Hidup Sosial:

a.    Kecakapan Berkomunikasi

b.    Menghargai orang lain yang sedang berbicara

c.    Memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat dan menyampaikan ide

d.    Berfikir positif dan kritis

 


Pendidikan kecakapan hidup yang dilaksanakan di .... terutama untuk kelas tinggi dilakukan dalam bentuk membatik, kepanduan Hizbul Wathan, dan membuat prakarya yang dapat digunakan di rumah, sekolah, maupun masyarakat.

 

 Demikian semoga dapat memberikan manfaat dalam penyusuan kurikulum satuan pendidikan.


Posting Komentar untuk "Bab III Komponen Kurikulum Satuan Pendidikan Tahun Ajaran 2025 / 2026"