Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Menyusun Studi Kasus untuk Uji Kompetensi PPG yang Baik?

 

Bagaimana Menyusun Studi Kasus untuk Uji Kompetensi PPG yang Baik?

Bagaimana Menyusun Studi Kasus untuk Uji Kompetensi PPG yang Baik?

Studi kasus merupakan salah satu hal yang diujikan dalam UKPPPG (Uji Kompetensi Peserta Pendidikan Profesi Guru). Tahun 2025 ini, studi kasus masih menjadi bagian dari ujian tertulis yang harus dilakukan dan dikerjakan oleh mahasiswa. Terdapat perbedaan dalam studi kasus di tahun 2025 ini di mana sebelumnya studi kasus mengarah pada permasalahan yang terjadi di kelas. Tahun 2025 ini studi kasus diarahkan pada pengembangan atau penyusunan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). 

Bagaimana menyusun studi kasus yang baik untuk diketikkan di laman ujian? Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan dan harus ada dalam studi kasus yang dirumuskan. Hal-hal tersbut diantaranya adalah studi kasus harus mendeskripsikan masalah / kasus nyata yang pernah dialami, mendeskripsikan upaya penyelesaian yang sesuai, mendeskripsikan hasil / upaya penyelesaian yang sesuai, dan mendeskripsikan pengalaman  berharga yang bisa dipetik.

Pertama, mendeskripsikan masalah/kasus nyata yang pernah dialami. Mahasiswa harus mendiskripsikan masalah/kasus nyata yang pernah dialami secara mendetail dan sistematis. Deskripsi masalah atau kasus nyata antara capaian/tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, karakteristik materi, kesulitan belajar siswa, ketersediaan fasilitas pendukung, ketersediaan waktu, atau kondisi lingkungan), sehingga dapat dijadikan alasan untuk mengembangkan atau menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tertentu. 

Kedua, mendeskripsikan upaya penyelesaian yang sesuai. Mahasiswa harus mendeskripsikan upaya penyelesaian yang sesuai secara strategis dan efektif. Deskripsi upaya pengembangan atau penggunaan LKPD meliputi tiga aspek esensial: praktis (dapat digunakan), sesuai dan rasional dengan masalah yang dihadapi, serta relevan dengan strategi pembelajaran yang digunakan

Ketiga, mendeskripsikan hasil dari upaya/tindakannya. Mahasiswa harus mendiskripsikan hasil dari upaya/tindakannya secara rinci dan jelas. Deskripsi hasil dari penggunaan LKPD mencakup bentuk keberhasilan yang jelas, bukti pendukung atau perubahan yang terjadi yang sangat jelas dan dapat diverifikasi, serta sangat masuk akal dan sesuai dengan karakteristik siswa atau materi.

 Keempat, mendeskripsikan pengalaman berharga yang bisa dipetik. Mahasiswa harus mendiskripsikan pengalaman berharga yang bisa dipetik dari masalah/ kasus yang dihadapi. Deskripsi pengalaman berharga yang dapat dipetik berkaitan dengan pengembangan atau penggunaan LKPD yang efektif, cara antisipasi untuk menghindari atau mencegah masalah serupa di masa depan, dan strategi untuk meningkatkan kualitas penanganan masalah melalui penggunaan LKPD.


Jangan lupa berlatih menyusun studi kasus yang baik. Berlatih juga mengetik pada komputer dengan waktu yang dibatasi agar pada saat pelaksanan tidak mengalami kebingungan dan kegagalan. Demikian semoga bermanfaat.

 


Posting Komentar untuk "Bagaimana Menyusun Studi Kasus untuk Uji Kompetensi PPG yang Baik?"