Pretest Modul 3 Pendidikan Guru Penggerak
Pretest Modul 3 Pendidikan Guru Penggerak
Modul 3.1 Pendikan Guru Penggerak mempelajari Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin. Sebelum mempelajari materi tersebut, Calon Guru Penggerak akan mengerjakan teks awal (pretest). Beberapa soal yang muncul dalam pretest tersebut adalah sebagai berikut.
1. Sekolah
yang Anda pimpin mempunyai area yang tidak luas, ada di tengah perkampungan
padat yang kurang agamis, warga sekolah mayoritas memiliki pengetahuan dan
keterampilan industri boneka karena lingkungan sekolah merupakan sentra
industri boneka rumahan. Dari keterangan aset yang dipunyai sekolah, rencana
apa yang akan Saudara lakukan, jika Saudara sebagai kepala sekolah?
a. Memperkenalkan peluang usaha lain selain usaha pembuatan
boneka kepada masyarakat sekitar agar lebih variatif dan tidak monoton
b. Meminta sumbangan keuangan kepada warga masyarakat yang
mempunyai usaha industri pembuatan boneka
c. Mengajukan proposal pada dinas pendidikan untuk meninjau
kembali kelayakan area sekolah
d. Meminta bantuan kepada warga masyarakat yang
mempunyai usaha industri boneka untuk berbagi pengetahuan pembuatan boneka pada
murid sekolah
e. Mengadakan ibadah rutin yang melibatkan masyarakat
setempat agar lebih agamis
2. Chokie
adalah siswa pindahan dari kota. Chokie dikenal sebagai anak yang sangat nakal.
Sehingga warga sekolah menginginkan agar Chokie dikeluarkan dari sekolah dan
dikembalikan pada orang tuanya. Sementara orang tuanya menghadap kepala
sekolah, meminta agar Chokie tidak dikeluarkan dan memohon untuk dibantu
dididik di sekolah sehingga bisa kembali ke jalan yang benar dan menjadi anak
yang baik. Kepala sekolah memutuskan untuk memberi kesempatan pada Chokie
menyelesaikan pendidikan di sekolah dengan baik. Pengambilan keputusan oleh
kepala sekolah menggambarkan prinsip berpikir sebagai pemimpin pembelajaran
yaitu ….
a. Prinsip bahwa kita seharusnya berpegang teguh pada
aturan yang berlaku
b. Prinsip bagaimana kalau saya di posisi dia, saya pun
juga ingin diperlakukan sedemikian rupa
c. Prinsip bahwa semua orang tidak terkecuali harus
menjalani kewajibannya
d. Prinsip bahwa kebahagiaan orang terbanyak yang paling
penting
e. Prinsip bahwa semua orang perlu diperlukan sama,
sehingga kita perlu berlaku adil
3. Untuk
memastikan keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang tepat, maka kita
perlu melakukan langkah-langkah pengujian keputusan. Berikut adalah
langkah-langkah pengujian keputusan, kecuali ….
a. melakukan prinsip berdasarkan hasil akhir
b. mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi
tersebut
c. melihat lagi keputusan dan refleksikan
d. mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan
dalam situasi tersebut
e. menerapkan paradigma benar atau salah
4. Sekolah
yang Anda pimpin mempunyai area yang tidak luas, ada di tengah perkampungan
padat yang kurang agamis, ada 4 guru yang merupakan Guru Penggerak, modal dari
sekolah yang anda pimpin tersebut merupakan modal ….
a. Modal finansial
b. Modal manusia
c. Modal lingkungan alam
d. Modal agama/budaya
e. Modal politik
5. Nigel
adalah murid yang sangat berbakat. Sebelum mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS)
dan pengumuman kelulusan, Nigel sudah diterima di sekolah pilihannya dan
mendapatkan beasiswa. Pada saat UAS, Pak Didi memergoki Nigel menyontek. Pak
Didi melaporkan kejadian tersebut kepada kepala sekolah. Kepala sekolah sangat
memahami, bahwa jika sekolah menindaklanjuti kasus ini, maka Nigel kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan beasiswa, sementara bila sekolah mendiamkan
kejadian ini, mungkin guru, siswa, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya
akan mempertanyakan dan konsekuensinya reputasi sekolah dipertaruhkan.
Paradigma dilema etika yang terjadi pada kepala sekolah adalah ....
a. paradigma kebenaran lawan kesetiaan
b. paradigma jangka pendek lawan jangka panjang
c. paradigma keadilan lawan rasa kasihan
d. paradigma benar lawan salah
e. paradigma individu lawan masyarakat
a. 2 dan 3
b. 1 dan 4
c. 1 dan 2
d. 2 dan 4
e. 1 dan 3
b. Voice (suara)
c. Community (komunitas)
d. ownership (kepemilikan)
e. Role (peran)
b. Gotong royong kebersihan setiap hari jumat di sekitar
sekolah
c. Perayaan hari besar di sekolah secara rutin
d. Kegiatan les tambahan dan kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan secara rutin
e. IHT untuk guru terkait topik pembelajaran Sosial
Emosional
9. Hasil
sweeping narkoba ditemukan seorang siswi, bernama Yesiko, kedapatan menyimpan
sabu-sabu di dalam tasnya. Pihak kepolisian meminta izin kepada kepala sekolah
untuk membawa Yesiko ke kantor polisi untuk diproses. Namun Yesiko berusaha
meyakinkan diri atas tuduhan tersebut sehingga muncul kebimbangan pada diri
kepala sekolah terhadap kepemilikan barang terlarang tersebut. Apalagi, selama
ini Yesiko berkelakuan baik dan berprestasi. Kepala sekolah memutuskan untuk
menyelesaikan kasus ini secara bersama dengan kepolisian dan Badan Narkotika
Daerah. Selanjutnya sekolah melalui program Say No To Drugs berusaha meyakinkan
semua pihak bahwa dengan program tersebut tidak akan ada lagi korban penggunaan
barang terlarang di sekolah itu. Berdasarkan kasus di atas, unsur yang
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan oleh kepala sekolah, kecuali ….
a. berpihak pada murid,
b. berdasarkan nilai-nilai kebajikan
c. bertanggung jawab,
d. bekerja sama dengan pihak terkait
e. memahami situasi yang dihadapi siswa
a. Melibatkan lingkungan sekitar sekolah dalam berbagai
kegiatan yang digagas murid
b. Mengundang pustakawan untuk ikut serta dalam perencanaan
pemelajaran, sehingga mereka bisa membantu menyediakan akses ke sumber-sumber
belajar yang sesuai.
c. Melibatkan media untuk mengomunikasikan dan
mempromosikan berbagai Aktivitas murid
d. Mendorong murid untuk menyuarakan pendapat, saran-saran,
solusi dan menyalurkannya kepada Petugas Kantin
11. Alasan
yang tepat kenapa Guru Penggerak diarahkan untuk menggunakan Pendekatan
Berbasis Aset daripada Pendekatan Berbasis Kekurangan adalah karena ….
a. Pendekatan berbasis Aset akan melatih Guru Penggerak
untuk peka terhadap isu-isu yang ada
b. Pendekatan berbasis Kekurangan akan mendorong Guru
Penggerak menjadi individu yang mudah curiga.
c. Pendekatan berbasis Aset akan mendorong Guru Penggerak
untuk memecahkan permasalahan yang ada
d. Pendekatan berbasis Aset akan mendorong kita menjadi
individu yang tidak mudah curiga.
e. Pendekatan berbasis Aset akan mendorong Guru
Penggerak bergerak berdasarkan kekuatan yang dimiliki.
b. Plihan Murid
c. Ketentuan Murid
d. Suara Murid
e. Kesepakatan Murid
b. Membentuk masa depannya, yaitu perilaku yang
memungkinkan visi komunitas bersama tentang masa depan, sebagaimana tercermin
dalam tujuan praktis komunitas, rencana aksi, dan peringkat prioritas.
c. Merangkul perubahan dan bertanggung jawab, yaitu
perilaku yang memperkuat kemampuan masyarakat untuk mengatasi perubahan dan
pulih dari krisis.
d. Menghasilkan kepemimpinan, yaitu perilaku yang
terus-menerus memperluas dan memperbaharui kapasitas kepemimpinan masyarakat.
e. Mempraktikkan dialog berkelanjutan dan partisipasi
anggota masyarakat, yaitu perilaku yang menghargai keragaman dan mendorong
dialog penduduk yang aktif, partisipasi dan kepemilikan masyarakat atas masa
depan.
a. Menentukan tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan
kebaikannya melampaui kepentingan individu
b. Menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang
positif.
c. Menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh untuk terus
bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan
d. Keterampilan berinteraksi sosial secara arif, positif
dan bijaksana
e. Menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat
aktif dalam proses belajarnya sendiri
a. Keterlibatan komunitas sekolah
b. Keterlibatan sekitar sekolah
c. Keteribatan komunitas kelas
d. Keterilbatan komunitas keluarga
e. Keterlibatan komunitas yang lebih luas
16. SMP
Raya sangat diminati masyarakat karena fasilitas yang dimiliki lengkap. Kepala
sekolah dengan mudah bisa memantau aktifitas siswa dan guru di kelas dari ruang
kepala sekolah melalui CCTV. Namun di toilet tidak dipasang CCTV. Pada suatu
razia, seorang siswa kedapatan sedang merokok di toilet. Pak Agus sebagai salah
satu guru SMP Raya langsung menghukum siswa dengan menyuruh mengisap rokok 12
batang sekaligus. Melihat peristiwa itu, Pak Budi sebagai guru konseling
melapor kepala sekolah, bahwa kejadian ini berpotensi mengundang protes orang
tua. Sementara Pak Agus meyakinkan kepala sekolah bahwa dia menghukum siswa
dengan cara seperti itu untuk memberi efek jera. Dan selama ini cara seperti
itu efektif. Pak Agus juga mengatakan bahwa guru-guru lain selama ini hanya
membiarkan saja siswa merokok. Keesokan harinya kepala sekolah kedatangan orang
tua yang hendak mencari Pak Agus yang menghukum anaknya. Orang tua menuntut Pak
Agus diganti dan tidak diberikan jam mengajar. Orang tua beranggapan Pak Agus
membuat anaknya sakit dan tidak mau masuk sekolah lagi. Di akhir pembicaraan,
kepala sekolah memutuskan untuk menghentikan sementara Pak Agus mengajar. Pak
Agus selama ini dikenal sebagai guru yang pintar, disukai siswa, disiplin dan
tegas serta menguasai Matematika. Beliau juga beberapa kali menjadi Instruktur
Matematika di beberapa pelatihan guru tingkat nasional. Berdasarkan kasus di
atas, prinsip pengambilan keputusan yang diterapkan adalah ….
a. prinsip bagaimana kalau saya di posisi dia, saya pun
juga ingin diperlakukan sedemikian rupa
b. prinsip bahwa semua orang tidak terkecuali harus
menjalani kewajibannya
c. prinsip bahwa kita seharusnya berpegang teguh pada
aturan yang berlaku
d. prinsip bahwa kebahagiaan orang terbanyak yang paling
penting
e. prinsip bahwa semua orang perlu diperlukan sama,
sehingga kita perlu berlaku adil
17. Sebuah
sekolah berlokasi di daerah perkotaan yang heterogen penduduknya. Latar
belakang orang tua kebanyakan keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke
atas. Hal tersebut terlihat dari perilaku dan gaya hidup siswa-siswinya. Dalam
keseharian di sekolah terlihat mereka lebih asyik dengan telepon selulernya.
Demikian juga dengan-gurunya. Melihat hal tersebut, Pak Iwan sebagai kepala
sekolah ingin melakukan perubahan dengan menciptakan lingkungan sekolah yang
mampu mendorong kepemimpinan murid. Bersama wakil kepala sekolah, beliau
berdiskusi bersama merancang program sekolah yang mengutamakan pembentukan
perilaku siswa yang berkarakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
a. Aktivitas pembelajaran dikelas yang bagaimana yang
paling disukai murid dikelas dimasa Pandemi ini
b. Adakah kebijakan sekolah yang perlu ditinjau ulang
terkait dengan pembelajaran berbasis teknologi yang harus diterapkan dikelas
c. Program apa yang perlu dirancang untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran berbasis teknologi
d. Aktivitas apa saja yang menarik siswa untuk menumbuhkan
pembelajaran yang berkualitas dengan memanfaatkan teknologi
e. Apa yang sudah dilakukan sekolah dalam proses
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi
18. Sebuah
sekolah berlokasi di daerah perkotaan yang heterogen penduduknya. Latar
belakang orang tua kebanyakan keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke
atas. Hal tersebut terlihat dari perilaku dan gaya hidup siswa-siswinya. Dalam
keseharian di sekolah terlihat mereka lebih asyik dengan telepon selulernya.
Demikian juga dengan-gurunya. Melihat hal tersebut, Pak Iwan sebagai kepala
sekolah ingin melakukan perubahan dengan menciptakan lingkungan sekolah yang
mampu mendorong kepemimpinan murid. Bersama wakil kepala sekolah, beliau
berdiskusi bersama merancang program sekolah yang mengutamakan pembentukan
perilaku siswa yang berkarakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
a. Aktivitas pembelajaran dikelas yang bagaimana yang
paling disukai murid dikelas dimasa Pandemi ini
b. Adakah kebijakan sekolah yang perlu ditinjau ulang
terkait dengan pembelajaran berbasis teknologi yang harus diterapkan dikelas
c. Program apa yang perlu dirancang untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran berbasis teknologi
d. Aktivitas apa saja yang menarik siswa untuk menumbuhkan
pembelajaran yang berkualitas dengan memanfaatkan teknologi
e. Apa yang sudah dilakukan sekolah dalam proses
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi
a. Melakukan sosialisasi dan melibatkan orang tua dalam
diskusi-diskusi terkait dengan program-program sekolah.
b. Melibatkan orang tua untuk membantu menyediakan dukungan
dan akses ke sumber-sumber belajar yang lebih luas
c. Mempromosikan dan mengapresiasi upaya orangtua dalam
membangun kemandirian, resiliensi, dan tanggung jawab murid
d. Melibatkan orang tua dalam kegiatan-kegiatan non
akademis
e. Memberikan kesempatan bagi murid untuk menunjukkan dan
mendemonstrasikan hasil belajar mereka kepada orang tua
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 1 dan 2
e. 2 dan 4
Demikian semoga bermanfaat
Posting Komentar untuk "Pretest Modul 3 Pendidikan Guru Penggerak"
Berkomentar dengan baik. Mohon tidak spam.