Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik Peserta
Didik
a. Karakteristik
Siswa SD Kelas IV, V dan VI
Karakteristik siswa SD kelas IV, V dan VI dapat ditinjau dari beberapa hal diantaranya perkembangan intelektual, perkembangan bahasa, perkembangan sosial, perkembangan emosi, perkembangan moral, perkembangan penghayatan keagamaan dan perkembangan motorik Perkembangan intelektual anak usia sekolah dasar sampai pada tahapan di mana anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti membaca, menulis dan menghitung). Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya. Dalam hal perkembangan bahasa, anak pada usia 11-12 tahun telah dapat menguasai sekitar 50.000 kata dengan dikuasainya keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang lain, anak sudah gemar membaca atau mendengarkan cerita yang bersifat kritis. (Syamsu, 2004)
Perkembangan
sosial merupakan masa pencapaian kematangan dalam hubungan sosial atau proses
belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, norma dan
agama. Pada usia ini, anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri
(egosentris) kepada sikap yang koopertif (bekerja sama) atau sosiosentris atau mau memperhatikan kepentingan orang lain.(Syamsu, 2004) Perkembangan emosi pada tahapan ini diantaranya anak
mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima dalam
masyarakat. Oleh karena itu dia mulai belajar untuk mengendalikan dan
mengontrol emosinya. Kemampuan tersebut diperoleh oleh anak melalui peniruan
dan latihan (pembiasaan).
Perkembangan
moral pada siswa SD adalah anak sudah
dapat mengikuti
pertautan atau tuntutan dari orang tua dan lingkungan sosialnya. Pada akhir
usia tahapan ini, anak sudah dapat memahami alasan yag mendasari suatu peraturan dan dapat mengasosiasikan
setiap bentuk perilaku dengan konsep benar salah. Perkembangan penghayatan keagamaan ditandai dengan
beberapa ciri diantaranya sikap keagamaan bersifat reseptif disertai dengan
pengertian, pandangan dan paham ketuhanan diperolehnya secara rasional berdasarkan
kaidah-kaidah logika yang berpedoman pada indikator alam semesta sebagai
manifestasi dari keagungan-Nya. Oleh karena itu pendidikan agama di sekolah
dasar merupakan dasar bagi pembinaan sikap positif terhadap agama dan berhasil
membentuk pribadi dan akhlak anak.(Syamsu, 2004). Perkembangan motorik anak sudah dapat berkoordinasi
dengan baik di mana setiap
gerakannnya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya.(Dale H, 2012)
Siswa SD
kelas IV, V dan VI merupakan tahapan pertumbuhan pada masa remaja
awal. Tahapan ini ditandai dengan perubahan fisik yang pada umumnya disebut masa pubertas. Tahapan
pubertas ada tiga macam, yaitu tahap prapuber, tahap puber dan tahap
pascapuber. Tahap prapuber terjadi pada satu atau dua tahun terakhir masa
anak-anak, di mana dalam usia ini seseorang bukan lagi seorang anak tetapi juga
belum dapat dikatakan sebagai remaja. Ciri utama tahapan ini adalah ciri-ciri
seks sekunder mulai tampak tetapi organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
Tahap puber
terjadi di mana terjadi saat kriteria kematangan seksual muncul. Akibat perubahan pada masa pubertas ada dua macam
yaitu akibat terhadap keadaan fisik dan akibat pada sikap dan perilaku. Akibat
terhadap keadaan fisik diantaranya menyebabkan perubahan-perubahan tubuh yang
disertai kelelahan, kelesuan dan gejala-gejala buruk lainnya seperti gangguan
pencernaan dan nafsu makan yang kurang baik. Akibat pada sikap dan perilaku di masa pubertas
umumnya lebih banyak dialami oleh perempuan daripada laki-laki. Akibat perubahan masa puber pada sikap dan perilaku
yang terjadi diantaranya ingin menyendiri, bosan, inkoordinasi, antagonisme
soosial, emosi yang meninggi, hilangnya kepercayaan diri dan terlalu sederhana.(Hurlock, 2012)
Dale H, S. (2012). Learning Theories. Pustaka
Pelajar.
Hurlock, E. B. (2012). Psikologi Perkembangan
Edisi Kelima. Erlangga.
Syamsu, Y. L. (2004). Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. PT Remaja Rosdakarya.
Posting Komentar untuk "Karakteristik Peserta Didik"
Berkomentar dengan baik. Mohon tidak spam.