KOSP : Tujuan Pembelajaran dan Capaian Pembelajaran IPAS SD
KOSP : Tujuan Pembelajaran dan Capaian Pembelajaran IPAS SD
Tahun Ajaran 2022 / 2023 merupakan babak baru dalam pendidikan di Indonesia dengan mulai diberlakukan dan dilaksanakannya Kurikulum Merdeka. Fase pembelajaran di SD terdiri atas tiga fase yaitu fase A, Fase B dan Fase C. Pada kurikulum ini, terdapat tujuan dan capaian pembelajaran yang harus dicapai siswa. Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang terdapat dalam KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 033/H/KR/2022 TENTANG CAPAIAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PADA KURIKULUM MERDEKA akan dipaparkan dalam artikel berikut ini.
- mengembangkan
ketertarikan serta rasa ingin tahu sehingga peserta didik terpicu untuk
mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia, memahami alam semesta dan
kaitannya dengan kehidupan manusia;
- berperan
aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam, mengelola sumber
daya alam dan lingkungan dengan bijak;
- mengembangkan
keterampilan inkuiri untuk mengidentifikasi, merumuskan hingga menyelesaikan
masalah melalui aksi nyata;
- mengerti
siapa dirinya, memahami bagaimana lingkungan sosial dia berada, memaknai
bagaimanakah kehidupan manusia dan masyarakat berubah dari waktu ke waktu;
- memahami
persyaratan yang diperlukan peserta didik untuk menjadi anggota suatu kelompok
masyarakat dan bangsa serta memahami arti menjadi anggota masyarakat bangsa dan
dunia, sehingga dia dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang
berkaitan dengan dirinya dan lingkungan di sekitarnya; dan
- mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep di dalam IPAS serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
No |
Elemen |
Deskripsi |
1 |
Pemahaman IPAS (sains dan
sosial) |
Ilmu pengetahuan mengambil
peran penting dalam mengembangkan teori-teori yang membantu kita memahami
bagaimana dunia kita bekerja. Lebih jauh lagi, ilmu pengetahuan telah
membantu kita mengembangkan teknologi dan sistem tata kelola yang mendukung
terciptanya kehidupan yang lebih baik. Dengan menguasai ilmu pengetahuan kita
dapat melakukan banyak hal untuk menyelesaikan permasalahan atau menghadapi
tantangan yang ada. Memiliki pemahaman IPAS merupakan bukti ketika seseorang
memilih dan mengintegrasikan pengetahuan ilmiah yang tepat untuk menjelaskan
serta memprediksi suatu fenomena atau fakta dan menerapkan pengetahuan
tersebut dalam situasi yang berbeda. Pengetahuan ilmiah ini berkaitan dengan
fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan model yang telah ditetapkan oleh
para ilmuwan. |
2 |
Keterampilan proses |
Dalam profil Pelajar
Pancasila, disebutkan bahwa peserta didik Indonesia yang bernalar kritis
mampu memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif secara objektif,
membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi,
mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Dengan memiliki keterampilan proses yang
baik maka profil tersebut dapat dicapai. Keterampilan proses adalah sebuah
proses intensional dalam melakukan diagnosa terhadap situasi, memformulasikan
permasalahan, mengkritisi suatu eksperimen dan menemukan perbedaan dari
alternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang dibangun berdasarkan informasi
yang kurang lengkap, merancang investigasi, menemukan informasi, menciptakan
model, mendebat rekan sejawat menggunakan fakta, serta membentuk argumen yang
koheren (Linn, Davis, & Bell 2004). Inkuiri sangat direkomendasikan
sebagai bentuk pendekatan dalam pengajaran karena hal ini terbukti membuat
peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran (Anderson, 2002). Dalam
pengajaran IPAS, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan
induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan deduktif
adalah menyajikan suatu konsep berikut logika terkait dan memberikan contoh
penerapan. Dalam pendekatan ini, peserta didik diposisikan sebagai pembelajar
yang pasif (hanya menerima materi). Sebaliknya, dalam pendekatan induktif,
peserta didik diberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk melakukan
observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk membangun
konsep berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al., 2007). Pembelajaran berbasis inkuiri
memiliki peran penting dalam pendidikan sains (e.g. Blumenfeld et al., 1991;
Linn, Pea, & Songer, 1994; National Research Council, 1996; Rocard et
al., 2007). Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa sains secara esensial
didorong oleh pertanyaan, proses yang terbuka, kerangka berpikir yang dapat
dipertanggungjawabkan, dan dapat diprediksi. Oleh karenanya peserta didik
perlu mendapatkan pengalaman personal dalam menerapkan inkuiri saintifik agar
aspek fundamental IPAS ini dapat membudaya dalam dirinya (Linn, Songer, &
Eylon, 1996; NRC, 1996). Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch (2015),
sekurang-kurangnya ada enam keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta
didik. 1.
Mengamati sebuah fenomena dan peristiwa
merupakan awal dari proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan
berikutnya. Pada saat melakukan pengamatan, peserta didik memperhatikan
fenomena dan peristiwa dengan saksama, mencatat, serta membandingkan
informasi yang dikumpulkan untuk melihat persamaan dan perbedaannya.
Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan instrumen lain seperti
kuesioner, wawancara. 2.
Mempertanyakan dan memprediksi Peserta didik
didorong untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui
pada saat melakukan pengamatan. Pada tahap ini peserta didik juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan
dipelajari sehingga bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan hukum sebab
akibat. 3.
Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan dan informasi
yang dimiliki, peserta didik membuat rencana dan menyusun langkah-langkah
operasional berdasarkan referensi yang benar. Peserta didik dapat menjawab
pertanyaan dan membuktikan prediksi dengan melakukan penyelidikan. Tahapan
ini juga mencakup identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor operasional
baik internal maupun eksternal di lapangan yang mendukung dan menghambat
kegiatan. Berdasarkan perencanaan tersebut, 4.
peserta didik mengambil data dan melakukan
serangkaian tindakan yang dapat digunakan untuk mendapatkan temuan-temuan. 5.
Memproses, menganalisis data dan informasi
Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Ia
menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab.
Selanjutnya, menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai
relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan,
serta menyimpulkan hasil penyelidikan. 6.
Mengevaluasi dan refleksi Pada tahapan ini peserta
didik menilai apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang
direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus ini, peserta didik juga meninjau
kembali proses belajar yang dijalani dan hal-hal yang perlu dipertahankan
dan/atau diperbaiki pada masa yang akan datang. Peserta didik melakukan
refleksi tentang bagaimana pengetahuan baru yang dimilikinya dapat bermanfaat
bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar dalam perspektif global
untuk masa depan berkelanjutan. 7. Mengomunikasikan
hasil Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau
tulisan, menggunakan bagan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasikan ke
dalam media digital dan non-digital untuk mendukung penjelasan. Peserta didik
lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan
dalam berbagai media, baik digital dan atau non digital. Pelaporan dapat
dilakukan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Keterampilan proses tidak
selalu merupakan urutan langkah, melainkan suatu siklus yang dinamis yang
dapat disesuaikan berdasarkan perkembangan dan kemampuan peserta didik |
Capaian
Pembelajaran Fase A
No |
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
1 |
Pemahaman IPAS (sains dan sosial) |
Di akhir Fase A, peserta didik mengidentifikasi dan mengajukan
pertanyaan tentang apa yang ada pada dirinya maupun kondisi di lingkungan
rumah dan sekolah serta mengidentifikasi permasalahan sederhana yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengoptimalkan
penggunaan pancaindra untuk melakukan pengamatan dan bertanya tentang makhluk
hidup dan perubahan benda ketika diberikan perlakuan tertentu. Peserta didik
menggunakan hasil pengamatan untuk menjelaskan pola sebab akibat sederhana
dengan menggunakan beberapa media/alat bantu. Peserta didik mengenal anggota
tubuh manusia (pancaindra), menjelaskan fungsinya dan cara merawatnya dengan
benar. Peserta didik dapat membedakan antara hewan dan tumbuhan sesuai dengan
bentuk dan ciri-ciri umumnya. Peserta didik mampu mengelaborasikan
pemahamannya tentang konsep waktu (pagi- siang-sore-malam), mengenal
nama-nama hari, nama bulan, kondisi cuaca dalam keterkaitannya dengan
aktivitas sehari-hari. Peserta didik mampu mendeskripsikan identitas diri
(ciri-ciri fisik, kegemaran) dan orang-orang di sekitarnya (keluarga, teman
dan tetangga) sehingga dapat menerima perbedaan yang ada pada diri manusia.
Peserta didik mampu mendeskripsikan silsilah keluarga, peran serta tanggung
jawabnya sebagai anggota keluarga/kelompok/sekolah. Peserta didik dapat
mendeskripsikan bendabenda di lingkungan sekitar sebagai bagian dari
lingkungan alami dan buatan, mendeskripsikan kondisi lingkungan rumah dan
sekolah dalam bentuk gambar/denah sederhana. Peserta didik dapat membedakan
lingkungan sehat dan tidak sehat, mencerminkan perilaku hidup sehat dan ikut serta
menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekolah. |
2 |
Keterampilan Proses |
1. Mengamati
Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena
dan peristiwa secara sederhana dengan mengoptimalkan penggunaan pancaindra 2. Mempertanyakan
dan memprediksi Menyusun dan menjawab pertanyaan
tentang hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. 3. Merencanakan
dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik
berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan menjawab
pertanyaan. Melakukan pengukuran tidak baku dengan cara sederhana untuk
mendapatkan data. 4. Memproses,
menganalisis data dan informasi Menggunakan berbagai metode untuk
mengorganisasikan informasi, termasuk gambar, tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi. 5. Mengevaluasi
dan refleksi Dengan panduan, peserta didik
membandingkan hasil pengamatan yang berbeda dengan mengacu pada teori. 6. Mengomunikasikan
hasil, Mengomunikasikan hasil
penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam format sederhana |
Capaian
Pembelajaran Fase B
No |
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
1 |
Pemahaman IPAS (sains dan sosial) |
Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh
pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan
bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik
dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya
alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk
hidup. Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi
sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi
dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya).
Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari,
mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak
dan bentuk benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan
kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air Di akhir fase ini, peserta
didik menjelaskan tugas, peran, dan tanggung jawab sebagai warga sekolah
serta mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang terjadi di sekitar
tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam
dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat. Peserta didik mampu menunjukkan
letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya pada peta konvensional/digital.
Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya,
kearifan lokal dan upaya pelestariannya. Peserta didik mengenal keragaman
budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di
provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat
ini. Peserta didik mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, mengenal
nilai mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk
mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. |
2 |
Keterampilan Proses |
1. Mengamati
Di akhir fase ini, peserta didik
mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan
pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya. 2. Mempertanyakan
dan memprediksi Dengan menggunakan panduan,
peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah
dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. 3. Merencanakan
dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik
membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran
untuk mendapatkan data yang akurat. 4. Memproses,
menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan
grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta
didik membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi dan memberikan
alasan yang bersifat ilmiah. 5. Mengevaluasi
dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
proses penyelidikan. 6. Mengomunikasikan
hasil Mengomunikasikan hasil
penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai format. |
Capaian
Pembelajaran Fase C
No |
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
1 |
Pemahaman IPAS (sains dan sosial) |
Peserta didik melakukan simulasi dengan menggunakan
gambar/bagan/alat/media sederhana tentang sistem organ tubuh manusia (sistem
pernafasan/pencernaan/peredaran darah) yang dikaitkan dengan cara menjaga
kesehatan organ tubuhnya dengan benar. Peserta didik menyelidiki bagaimana
hubungan saling ketergantungan antar komponen biotikabiotik dapat memengaruhi
kestabilan suatu ekosistem di lingkungan sekitarnya. Berdasarkan pemahamannya
terhadap konsep gelombang (bunyi dan cahaya) peserta didik mendemonstrasikan
bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi yang dapat terjadi serta
mengusulkan upayaupaya individu maupun kolektif yang dapat dilakukan untuk
menghemat penggunaan energi dan serta penemuan sumber energi alternative yang
dapat digunakan menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya. Peserta didik
mendemonstrasikan bagaimana sistem tata surya bekerja dan kaitannya dengan
gerak rotasi dan revolusi bumi. Peserta didik merefleksikan bagaimana
perubahan kondisi alam di permukaan bumi terjadi akibat faktor alam maupun
perbuatan manusia, mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan terjadinya
permasalahan lingkungan serta memprediksi dampaknya terhadap kondisi sosial
kemasyarakatan, ekonomi. Di akhir fase ini peserta didik menggunakan peta
konvensional/digital untuk mengenal letak dan kondisi geografis negara
Indonesia. Peserta didik mengenal keragaman budaya nasional yang dikaitkan
dengan konteks kebhinekaan. Peserta didik menceritakan perjuangan bangsa
Indonesia dalam melawan imperialisme, merefleksikan perjuangan para pahlawan
dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta meneladani
perjuangan pahlawan dalam tindakan nyata sehari-hari. Di akhir fase ini,
peserta didik mengenal berbagai macam kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi
kreatif di lingkungan sekitar. Dengan penuh kesadaran, peserta didik
melakukan suatu tindakan atau mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari berdasarkan pemahamannya terhadap kekayaan kearifan
lokal yang berlaku di wilayahnya serta nilai-nilai ilmiah dari kearifan lokal
tersebut. |
2 |
Keterampilan Proses |
1. Mengamati
Pada akhir fase C, peserta didik
mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan panca
indra, mencatat hasil pengamatannya, serta mencari persamaan dan
perbedaannya. 2. Mempertanyakan
dan memprediksi Dengan panduan, peserta didik
dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan
dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah. 3. Merencanakan
dan melakukan penyelidikan Secara mandiri, peserta didik
merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran
untuk mendapatkan data yang akurat. 4. Memproses, menganalisis data dan informasi Menyajikan data dalam bentuk
tabel atau grafik serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan
pada data secara digital atau non digital. Membandingkan data dengan prediksi
dan menggunakannya sebagai bukti dalam menyusun penjelasan ilmiah 5. Mengevaluasi
dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada. Merefleksikan proses investigasi,
termasuk merefleksikan validitas suatu tes. 6. Mengomunikasikan
hasil Mengomunikasikan hasil
penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa, serta
konvensi sains yang umum sesuai format yang ditentukan. |
2. Panduan Pembelajaran dan Asesmen dapat diunduh Di Sini
3. Dimensi Profil Pelajar Pancasila dapat diunduh Di Sini
4. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dapat diunduh Di Sini
Demikian semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "KOSP : Tujuan Pembelajaran dan Capaian Pembelajaran IPAS SD"
Berkomentar dengan baik. Mohon tidak spam.