Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.3

 

Jurnal Refleksi Dwimingguan

Jurnal Refleksi Dwimingguan 

Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

Pada kesempatan ini, saya Sri Lestariningsih Calon Guru Penggerak Angkatan 9  Kota Yogyakarta. Refleksi dwi mingguan kali ini saya susun  menggunakan Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Jurnal dwimingguan ini merupakan refleksi saya padal  modul 2.3. Refleksi saya dalam kegiatan dua mingguan ini adalah sebagai berikut.

1. Connection

Materi yang saya pelajari dalam dua pekan ini adalah Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman serta menyusun Koneksi Antar Materi. Pada kegiatan demonstrasi kontekstual saya berlatih bagaimana melakukan percakapan coaching dalam tiga tahapan dan menjalankan perannya sebagai supervisi pada kegiatan praobservasi dan pasca observasi. Saya juga berperan sebagai coach dalam tahapan observasi. Aksi ini kemudian saya susun dalam bentuk dokumentasi singkat sebagai berikut.


Keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak adalah saya dapat memperoleh ilmu untuk melaksanakan kegiatan coaching dengan alur TIRTA dan RASA sebelum saya terapkan kepada rekan sejawat atau komunitas praktisi di sekolah. 

Kegiatan elaborasi memberikan pelajaran kepada saya mengenai materi yang lebih dalam secara keseluruhan. Kegiatan ini mengajarkan saya untuk memulai kegiatan dengan melakukan aktivitas mindfulness terlebih dahulu sebelum pemaparan materi. Selanjutnya adalah melakukan refleksi pada koneksi antar materi, sebagai berikut


Selain menghubungkan materi-materi dalam modul, hal baru dalam koneksi antar materi ini adalah belajar mengenai coaching dalam supervisi dari berbagai sumber. Sumber lain yang saya pelajari adalah dari jurnal-jurnal penelitian. 

2. Challenge

Terdapat Ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang saya jalankan selama ini yaitu saya merasa bahwa apa yang saya lakukan selama ini masih banyak kekurangannya, terutama dalam hal coaching. Selama ini saya menjalankan supervisi tanpa ada kegiatan observasi maupun pasca observasi karena mengikuti contoh dari kepala sekolah. Selain itu, saya juga sering melakukan asumsi yang ternyata hal tersebut tidak dibolehkan dalam kegiatan coaching. Berkat materi dari narasumber saya memperoleh pemahaman-pemahaman baru untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan saya.

3. Concept

Konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak diataranya :

a. Konsep Coaching, berisi pertanyaan reflektif untuk melakukan metakognisi, menjadikan berpikir kritis dan mendalam untuk menunjukkan potensi coachee

b. Paradigma Berpikir Coachin yang terdiri dari fokus pada coachee, bersikap terbuka dan ingin tahu lebih banyak, memiliki kesadaran diri yang kuat serta membantu coache membuat peluang baru.

c. Prinsip-prinsip Coaching yang terdiri dari kemitraan, proses kreatif dan memaksimalkan potensi

d. Kompetensi Coaching, terdiri dari kehadiran penuh, mendengarkan aktif dan memberikan pertanyaan berbobot

e. Alur Percakapan Coaching dengan Alur TIRTA (tujuan, identifikasi dan rencana aksi)

f. Percakapan Berbasis Coaching untuk perencanaan, pemecahan masalah, refleksi diri dan kalibrasi


4. Change

Perubahan dalam diri saya yang ingin saya  lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini adalah saya ingin belajar lebih banyak mengenai coaching serta bagaimana memberikan pertanyaan berbobot saat percakapan coaching dan kedepannya ingin dapat mengaplikasikan pada rekan sejawat di sekolah.

Demikian refleksi saya dalam pembelajaran modul ini, semoga semakin baik.

Posting Komentar untuk "Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.3"