Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasus, Pertanyaan dan Jawaban Modul Ekplorasi Konsep Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

 

Kasus Ekslporasi Konsep Modul 2.2

Kasus, Pertanyaan dan Jawaban Modul Ekplorasi Konsep Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

Modul 2.2 Pendidikan Guru Penggerak merupakan modul yang berisi materi mengenai Pembelajaran Sosial Emosional. Alur Merdeka yang akan dibahas dalam artikel ini adalah Eksplorasi Konsep. Kegiatan yang harus dilakukan dalam ekplorasi konsep ini diantaranya :

  • Mengeksplorasi pentingnya Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman  agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal
  • Mengeksplorasi konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative  for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
  • Mengeksplorasi pemahaman tentang konsep kesadaran penuh  (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 Kompetensi Sosial dan  Emosional  (KSE).
  • Mengeksplorasi implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator,  yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam  praktek mengajar guru dan kurikulum akademik,  penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan  kompetensi sosial dan emosional  pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)  di sekolah
Dalam kegiatan ini CGP akan disajikan lima kasus untuk direfleksi dan didiskusikan secara asinkron. CGP juga harus menjawab pertanyaan terkait kasus tersebut. Adapun kasus dan pertanyaannya adalah sebagai berikut.
Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.

Kasus 1

Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar ulang tahun sekolah untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran PPKN. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu murid, Diana, Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?”  Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.

Pertanyaan 
  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
  2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

Jawaban :

1. Situasi yang dihadapi Pak Eling adalah beliau kelelahan setelah mengajar tiga kelas secara berurutan dan merasa khawatir atau cemas menghadapi finalisasi acara hari ulang tahun sekolah serta merasa kecewa karena salah satu siswanya justru mengerjakan tugas lain yang bukan mata pelajaran yang beliau ajarkan.

2. Pak Eling dapat merespon situasi dengan kompetensi sosial emosional dan manajemen diri yang berupa kesadaran diri dalam mengendalikan perasaan dan emosi beliau. Selain itu, Pak Eling juga harus  mampu menggunakan kesadaran sosialnya kepada siswa dengan memahami siswa yang barangkali pada saat tersebut memiliki tugas lain yang mendesak harus dikerjakan, sehingga siswa tersebut terpaksa mengerjakan saat pelajaran beliau. Pak Eling dapat pula menggunakan teknik STOP untuk mengembalikan diri pada keadaan ini dengan keadaan penuh. Alasan saya adalah Pak Eling sebagai seorang guru yang telah lama mengajar serta mendapatkan amanah sebagai wakil kepala sekolah tentunya beliau adalah seorang yang memiliki KSE yang baik, namun karena pada saat yang bersamaan beliau mengalami kelelahan dan harus memikirkan hal besar mengenai acara sekolah, hal ini menjadikan beliau sedikit tidak dapat mengelola emosinya. 

3. Saran saya bagi Pak Eling adalah saat sedang kelelahan dan menghadapi hal sulit, rehatkan diri sejenak, tenangkan diri sejenak kemudian gunakan teknik STOP yaitu menghentikan sejenak kegiatan yang dilakukan (dalam hal ini mengajar PKN), tarik napas yang dalam kemudian hembuskan selama beberapa kali, merasakan hal yang terjadi pada tubuh dan mulai membuat pilihan, melanjutkan aktivitas kembali dengan tenang. Salah satunya adalah dengan meminta maaf kepada siswa karena sudah memberikan respon dengan nada tinggi dan menanyakan alasan siswa tersebut mengerjakan tugas lain saat pelajaran beliau.


Kasus 2

Setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara.  Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.  Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran PPKN keesokan harinya. Paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek PPKN sehingga proses pembelajaran sempat tersendat. 

Pada akhirnya, semua pekerjaan tidak ada yang terselesaikan sampai sehari sebelum hari pengumpulan.

Pertanyaan
  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas
  2. Berdasarkan pemahaman Anda tentang KSE manajemen diri berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

Jawaban

1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah beliau mendapatkan amanah dan tanggung jawab dan tugas yang banyak dalam waktu yang bersamaan yang menjadikan beliau kewalahan. Akibatnya, beliau tidak mampu menentukan skala prioritas antara menyiapkan pembelajaran untuk esok hari dan mengirimkan proposal yang selambat-lambatnya lusa

2. Pak Eling dapat merespon situasi dengan kompetensi sosial emosional dan manajemen diri yang berupa pengambilan keputusan yang bertangung jawab, di mana dalam hal ini adalah dengan menentukan skala prioritas. Proritas utama adalah melaksanakan tugasnya sebagai guru yaitu menyiapkan dan mengunduh pembelajaran PKN yang akan digunakan esok hari. Setelah mengajar, beliau memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran dalam proposal hari ulang tahun sekolah sudah tepat kemudian mengirimkannya kepada kepala sekolah. Hal ini menjadi prioritas kedua karena duedatenya masih hari berikutnya. Alasannya, seorang guru harus dapat menentukan skala prioritas untuk menghasilkan keputusan yang bertanggung jawab, sehingga sebanyak apapun amanah yang diberikan, semua dapat diselesaikan.

3. Saran saya bagi Pak Eling adalah beliau dapat mengoptimalkan kompetensi sosial emosional yang berupa keterampilan berelasi. Hal ini dapat dilakukan karena dalam kepanitiaan beliau adalah seorang ketua dan tentu saja dalam kepanitiaan tersebut memiliki tim. Pak Eling dapat berkolaborasi dengan tim untuk memastikan kebenaran isi proposal setelah musyawarah sebelum dikirim kepada kepala sekolah sehingga tugas Pak Eling menjadi lebih ringan dan terbentuk hubungan-hubungan yang sehat dan suportif dengan rekan di sekolah termasuk dengan siswa.


Kasus 3

Saat mempelajari proposal acara perayaan ulang tahun sekolah di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 9 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet. Murid tersebut meminta keringanan ataupun kesempatan untuk mengumpulkan tugasnya saat jam pulang sekolah namun Bapak Eling memutuskan tidak menerima dan konsekuensinya adalah murid tersebut tidak mendapatkan nilai tugas.

Pertanyaan
  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat,  padat, dan jelas.
  2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran sosial berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.
Jawaban

1. Situasi yang dihadapi Pak Eling adalah beliau merasa kecewa pada salah satu siswanya yang berprestasi namun tidak mengumpulkan tugas dengan alasan kelelahan latihan menghadapi lomba. Beliau berasumsi bahwa seharusnya siswa tersebut harus dapat membagi waktu antara lomba dan pelajaran.

2. Pak Eling dapat merespon situasi dengan kompetensi sosial emosional yang berupa kesadaran sosial, di mana Pak Eling selayaknya memahami kondisi siswa tersebut daru sudut pandang siswa sekaligus atlet yang dapat mengharumkan nama sekolah, kemudian  berempati dengan memberikan dispensasi yang berupa tenggat waktu pengumpulan tugas. Alasannya, ketika Pak Eling mampu menciptakan lingkungan belajar  (dalam hal ini pembelajaran PKN di kelas) dan mendukung pengembangan kompetensi siswa, diharapkan siswa tersebut dapat nyaman belajar dan tetap berprestasi.

3. Saran saya bagi Pak Eling adalah meningkatkan kepekaan sosial terutama kepada siswa dan memberikan perhatian pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan terhadap siswa yang sedang mempersiapkan lomba. Beliau juga sebaiknya mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi (dalam hal ini fokus pada penilaian tugas PKN dan persiapan acara besar sekolah) sehingga mencapai tujuan pembelajaran dan kegiatan dapat tercapai.


Kasus 4

Setelah selesai memeriksa proposal acara perayaan ulang tahun sekolah, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah karena isinya harus sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid dan penyesuaian anggaran agar sesuai dengan budget yang diberikan sekolah. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.

Pertanyaan
  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat,  dan jelas.
  2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.
Jawaban

1. Situasi yang dihadapi Pak Eling adalah marah dan kecewa karena harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara serta merevisi ulang proposal 

2. Pak Eling dapat merespon situasi dengan kompetensi sosial emosional yang berupa keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Karena kegiatan acara sekolah tersebut merupakan kegiatan bersama maka seluruhnya harus dilakukan secara bersama. Di sinilah peran Pak Eling selaku ketua dituntut kembali untuk me-manage timnya agar dapat melakukan upaya koordinasi dan revisi proposal secara bersama dengan mengurangi potensi terganggunya tugas utama sebagai seorang guru. Alasannya, dalam setiap kegiatan berorganisasi, konflik dan perbedaan pendapat memang sering terjadi. Hal ini menuntut Pak Eling dan tim untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara yang bijaksana sehingga keputusan yang dihasilkan adalah keputusan yang baik, mengakomodir aspirasi warga sekolah dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Saran saya kepada Pak Eling adalah fokus dengan masukan dari kepala sekolah dan berkolaborasi dengan tim acara untuk melakukan revisi proposal agar acara ulang tahun sekolah dapat berjalan dengan baik


Kasus 5

Kepala sekolah memiliki kepercayaan besar pada Bapak Eling serta melihat pengalaman yang dimiliki sudah jauh lebih banyak, ia diberi tanggung jawab ekstra dibanding dengan guru-guru yang lain. Itu sebabnya Bapak Eling dipilih untuk menjadi penanggung jawab acara penting sekolah dan menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sebaliknya,  setelah bekerja selama beberapa tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Meski demikian, sekarang dia tidak merasakannya lagi. Ditambah dirinya merasa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri.

Pertanyaan
  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
  2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasi tersebut dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

Jawaban

1. Situasi yang dihadapi Pak Eling adalah beliau merasa kewalahan dengn banyaknya tugas tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah yang berakibat pada menurunnya kinerja beliau sebagai seorang guru. Awalnya beliau sangat antusias dan tertantang dengan tugas yang diberikan, namun seiring berjalannya waktu dan banyaknya tugas yang membuat beliau kelelahan, menjadikan munculnya keinginan untuk mengundurkan diri

2. Pak Eling dapat merespon situasi dengan kompetensi sosial emosional yang berupa kesadaran diri dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Sebagai seorang guru, Pak Eling harus memahami nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi, dalam hal ini sebagai guru dengan banyak tugas tambahan. Hal ini sangat diperlukan agar beliau tetap dapat mengelola emosi dan perasaannya di saat menjalankan amanah yang begitu banyak. Pak Eling juga harus mempertimbangkan baik-baik keputusan yang diambil serta mengkomunikasikan dengan kepala sekolah agar keputusan yang diambil tidak merugikan Pak Eling dan pihak lain.

3. Saran saya kepada Pak Eling adalah melakukan refleksi diri kemudian berkomunikasi dengan kepala sekolah mengenai permasalahan yang dihadapi (kewalahan dengan banyaknya tugas tambahan) agar memperoleh solusi terbaik, membagi waktu apabila memperoleh tugas tambahan serta berani menolak tugas yang diberikan apabila memang sudah memiliki tugas  tambahan lain. Selain itu, Pak Eling juga memprioritaskan tugas utama sebagai seorang guru yaitu memberikan pembelajaran terbaik untuk murid-muridnya.




Posting Komentar untuk "Kasus, Pertanyaan dan Jawaban Modul Ekplorasi Konsep Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional"