Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membangun Bisnis Bimbingan Belajar Secara Mandiri

 


Membangun Bisnis Bimbingan Belajar Secara Mandiri

Dunia pendidikan semakin berkembang. Kurikulum pendidikan mulai dari kurikulum pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi senantiasa mengalami perkembangan. Perkembangan kurikulum tersebut tentu akan berdampak pada perkembangan materi pembelajaran serta tuntutan capaian pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik. Hal ini menjadikan banyak orang tua yang memerlukan tambahan pendampingan belajar bagi anak-anaknya sehingga banyak yang memasukkan anak-anaknya untuk mendapatkan layanan belajar tambahan pada lembaga bimbingan belajar. Bimbingan belajar (bimbel) dinilai efektif dalam memberikan tambahan pemahaman pelajaran bagi siswa. Karena tingginya antusiasme masyarakat, bisnis bimbingan belajar menjadi salah satu lahan bisnis yang menjanjikan. Secara mandiri, membangun bisnis tersebut dan tentunya memerlukan ilmu mengenai cara pengelolaan suatu bisnis. Berbagai informasi mengenai bisnis dapat dapat diperoleh dari berbagai sumber terpercaya, salah satunya adalah artikel karya arsjad rasjid.

Bagi masyarakat yang berniat membuka bisnis bimbingan belajar terdapat kiat-kiat membangun bimbingan belajar diantaranya:

1.  Mengawali bisnis bimbimbingan belajar dari rumah

Hal utama dalam mengawali ini adalah menentukaan konsep dan rencana yang matang mengenai bimbingan belajar yang akan dijalankan serta mempersiapkan tempat di rumah yang akan dijadikan kantor. Penyewaan tempat, seperti kios sebaiknya dihindari terlebih dahulu karena progres usaha bimbel tersebut belum diketahui. Selain itu, menyewa tempat untuk kantor juga memerlukan biaya yang besar dan berisiko. Apabila bisnis telah berkembang, barulah dapat mencari tempat yang lebih baik dan nyaman (sesuai standar). Bisnis bimbingan belajar dari rumah ini dapat berupa bimbingan belajar privat maupun klasikal.


    2. Menjalin kerja sama dengan rekan yang terpercaya

Dalam membangun sebuah bimbel, kerja sama dengan rekan dapat pula dilakukan. Hal ini membuka peluang berkolaborasi dalam mengembangkan bisnis, menyelesaikan permasalahan mengenai tenaga pengajar hingga pada kolaborasi marketing usaha. Selain itu, dengan berkolaborasi dengan rekan, pembagian tugas dalam hal administrasi dan keuangan juga akan lebih mudah.

 3. Pemilihan marketing atau cara pemasaran yang tepat

Marketing merupakan salah satu hal utama dalam membangun sebuah bisnis. Tujuannya adalah untuk mempromosikan bisnis yang dibangun agar dapat menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Saat awal mendirikan, sebaiknya dipilih cara-cara pemasaran yang memerlukan modal sedikit namun dirasakan efektif, seperti membagikan brosur ke sekolah atau menempelkannya di papan pengumuman sekolah. Strategi pemasaran lainnya diantaranya dengan memberikan trial gratis dalam beberapa hari agar konsumen (calon siswa) merasakan kualitas pembimbingannya. Selain itu, upaya pendekatan kepada orang tua juga dapat dilakukan, terlebih jika konsumen yang disasar adalah anak-anak. Pemasaran secara online juga dapat pula dilakukan

4. Keteraturan dan kerapian administrasi dan keuangan

Administrasi dalam bisnis harus dikelola dengan rapi dan teratur. Dokumen usaha yang diperlukan diantaranya presensi, jadwal pelajaran, jadwal mengajar tentor, kurikulum dan silabus yang digunakan, modul serta catatan kemajuan belajar siswa. Selain administrasi, pengelolaan keuangan bimbel juga harus terorganisir. Keuangan bimbel dan keuangan pribadi wajib dipisahkan. Seluruh transaksi keuangan harus tercatat rapi, termasuk modal awal. Laporan keuangan juga harus disusun secara berkala untuk mengetahui progres bisnis yang berjalan. Hal ini dilakukan agar seluruh transaksi keuangan termonitoring, terevaluasi dan dapat ditindaklanjuti hasilnya.

    5. Menyusun modul pembelajaran yang sistematis

Modul pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting. Modul ini disusun berdasar

kan dengan kurikulum pendidikan yang berlaku disertai dengan tambahan materi-materi berbasis HOTS (High Order Thinking Skill). Modul ini dapat disusun dengan menggunakan berbagai sumber. Adapun isi modul dapat berupa ringkasan materi, contoh soal dan latihan soal dengan berbagai tingkat kesulitan, mulai dari tingkat kesulitan rendah (LOTS), menengah (MOTS) dan tinggi (HOTS).

6. Menentukan biaya atau tarif bimbel

Tarif bimbel merupakan salah satu hal penting yang harus diperhitungkan. Jika masih membuka bisnis, tarif bimbel sebaiknya dibuat rerata tengah dibandingkan biaya bimbel pada umumnya. Jangan memasang tarif terlalu rendah agar tidak mendapat stigma mengenai kualitas yang biasa saja serta jangan memasang tarif terlalu tinggi supaya masih dapat dijangkau konsumen. Penyesuaian biaya dapat dilakukan pasca evaluasi berkala bimbel yang sudah berjalan.

 7.  Ciptakan suasana pembelajaran yang unik, menyenangkan dan berkesan bagi konsumen

Hal ini sangatlah penting diperhatikan. Suasana pembelajaran yang unik dan menyenangkan yang berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan di sekolah akan memberikan kesan yang positif bagi siswa. Penggunaan metode dan media ajar yang bervariasi dan menarik juga dapat memberikan pengalaman belajar yang berkesan bagi siswa. Penampilan rapi, layanan ramah dan prima dari pihak bimbel juga menjadi nilai lebih bagi bimbel.

 8.   Ajukan perizinan usaha agar bisnis bimbel memiliki dasar hukum

Demikian beberapa kiat membangun bisnis atau usaha bimbingan belajar. Dengan layanan pendidikan yang baik, diharapkan kontribusi dalam usaha mencerdaskan anak bangsa tanpa mengabaikan peran sekolah dapat terwujud dengan baik. Salam sukses.

 

1 komentar untuk "Membangun Bisnis Bimbingan Belajar Secara Mandiri"

  1. Buat lebih baik ya semangat ya👍👍👍👍👍👍👍👍👍

    BalasHapus