Media Sosial
Media sosial secara garis besar diartikan sebagai
bentuk media berbasis internet yang dapat diakses oleh penggunanya untuk
berbagi, berpartisipasi dan menciptakan suatu komunitas seperti blog, wiki,
forum, maupun jejaring sosial yang didukung melalui teknologi multimedia yang
sulit untuk dipisahkan satu sama lain.(Perdagangan RI,
2014). Media sosial adalah sebuah platform atas jaringan (online),
dimana para penggunanya dapat berinteraksi dan berkongsi pendapat tentang
sesuatu isu meliputi politik, sains, gaya hidup, dan sebagainya. media sosial
sebagai“sebuah kelompok aplikasi yang menggunakan internet yang membangun di
atas dasar ideologi dan teknologi (Rafiuddin et al.,
2019). Media sosial ini dapat dibagi ke dalam beberapa
jenis antaranya blog,wikipedia, forum dan juga dunia virtual.
Media sosial lebih merujuk kepada jenis saluran komunikasi dalam sebuah ikatan yang menjadikan para penggunanya untuk berinteraksi dengan mudah secara bebas, berkongsi dan membicarakan sesuatu menggunakan berbagai elemen-elemen multimedia yang terdiri dari teks, gambar, video, dan audio.(Perdagangan RI, 2014)
b.
Bentuk,
Konten dan Khalayak Media Sosial
Media sosial memiliki bermacam-macam bentuk yang
mampu memobilisasi dukungan jika digunakan
secara tepat. Teks audiovisual tanpa batas melalui YouTube. Video-video dapat diunggah berdasarkan tema dan tipenya
untuk mempermudah pencarian. Instagram digunakan untuk menarik teman virtual
terhadap suatu isu melalui citra foto. Facebook
dapat digunakan untuk menyampaikan kajian atau opini dengan format karakter
yang panjang. Media sosial lainnya adalah Twitter yang dapat digunakan
untuk membahas hal-hal yang penting yang dapat dilacak pembicarannya
berdasarkan fasilitas tanda pagar (hashtag).
Karakter aktivitas media sosial yang paling menonjol
terletak pada produksi konten. Konten dalam media sosial dapat berisi
informasi, tujuan, persuasi, dan segala pesan penting yang dapat diteruskan ke
publik. Platform online menghasilkan
konvergensi konten pada media sosial. Maksudnya, satu bentuk informasi saja
tidak cukup, tidak hanya mengandalkan
tulisan monoton tetapi juga memanfaatkan penyebaran foto, video atau
link terkait. Pemaknaan terhadap teks dalam media sosial tidak dapat berdiri
sendiri. Pengguna harus mengaitkan teks yang satu dengan teks yang lain untuk
menangkap pesan konten. Tidak ada awal dan akhir dalam konten media sosial
karena komentar terakhir mampu menghasilkan percakapan baru dan menggulirkan
isu. Dengan demikian kreativitas konten menjadi penting mengingat sifat
konten yang interextuality,non-linearity serta multimedianess-nya.(Kade Galuh, 2017)
Mayoritas pengguna media sosial adalah pemuda atau
pemudi yang berusia produktif dengan kemudahan akses internet. Warga media
sosial bukan konsumen pasif, melainkan agen aktif yang menciptakan dan
mendistribusikan konten mereka sendiri. Konten berupa share, re-tweet atau copy
paste sudah cukup menunjukkan preferensi berita apa yang mereka baca, topik
yang didiskusikan, apa yang disuka dan apa yang dipikirkan. Segala informasi
ini tercermin melalui tautan, komentar, maupun hastag yang mereka
teruskan ke jaringan pertemanan mereka.
Terdapat tiga perilaku yang secara sadar ditunjukkan
oleh pengguna media sosial. Pertama pengguna media sosial memiliki kontrol yang
kuat terhadap apa saja yang mereka lihat atau baca. Kedua, merasa berhak menilai konten
berdasarkan sumber berita dalam konten yang dibaca atau dilihat. Ketiga,
pengguna media sosial merasa bebas untuk
mengekspresikan opini mereka di dalam ruang virtual, bahkan menjadi agen pembentuk opini publik itu sendiri. Pengguna
media sosial sebagai individu melakukan kuasa penuh dalam menimbang dan menilai
informasi.
Media sosial merupakan teknologi informasi yang
berbasis internet sebagaialat komunikasi maupun sebagai media promosi dalam bisnis. Adapun macam-macam media sosial diantaranya Blog, microblogging,
Facebook, Twitter, Instagram dan Line.
c.
Dampak Positif dan Negatif Media Sosial
Dampak positif penggunaan media sosial diantaranya memperluas jaringan persahabatan melalui dunia maya, dapat bertukar informasi dan pandangan, memperoleh berabagai macam input dari ilmuwan, mendapatkan perkembangan isu terkini serta sebagai saluran pendidikan dan pembelajaran online sehingga
pemelajaran tidak hanya berlangsung di kelas.(Rafiuddin et al.,
2019) Dampak negatif media sosial
diantaranya berlomba-lomba
untuk mendapatkan perhatian netizen media sosial, banyaknya akses informasi terhadap informasi palsu (hoax) yang dapat menyebabkan
kemudharatan, dijadikan akses
konten negatif seperti pornografi dan kekerasan serta menjadikan generasi muda memiliki pemikiran kurang peka dan
matang akan berdampak terhadap perkembangan akademiknya.(Rafiuddin et al.,
2019)
Sumber
Kade Galuh, I. G. (2017). Media Sosial
dan Demokrasi. Penerbit Polgov.
Perdagangan RI, K. (2014). Panduan
Opttimalisasi Media Sosial Untuk Kementrian Perdagangan RI. Kemendag.
Rafiuddin, M., Azmi, M., &
Kamalanathan, S. (2019). Media Sosial dan Generasi Menurut Islam. Akademi
Tamadun Islam. Universiti Teknologi Malaysia.
Posting Komentar untuk "Media Sosial"
Berkomentar dengan baik. Mohon tidak spam.