ASPD 2022, Apa dan Bagaimana?

 

ASPD 2022, Apa dan Bagaimana?

Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) merupakan kegiatan pengukuran capaian kompetensi pada jenjang SD/MI/Paket-A/Ula dan pada jenjang SMP/MTS/Paket-B/Wustha pada mata pelajaran tertentu yang dilaksanakan pad lingkup daerah serta mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). ASPD dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi yang akurat guna memperbaiki kualitas belajar mengajar yang nantinya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil ASPD juga digunakan sebagai salah satu alat ukur seleksi siswa menunju jenjang pendidikan berikutnya. 

ASPD tidak menggantikan peran Ujian Nasional (UN) dalam mengevaluasi peserta didik, namun sebagai sumber informasi untuk memetakan serta mengevaluasi mutu, sebagai lat untuk menghasilkan gambaran / potret yang lebih utuh mengenai kualitas belajar dan proses pembelajaran yang terjadi di sekolah. Laporan hasil ASPD nantinya akan menjadi umpan balik bagi sekolah dan dinas Pendidikan dalam proses evaluasi diri dan penyusunan rencana program. 

Hal penting mengenai ASPD 2022

• bukan merupakan penentu kelulusan
• dilakukan untuk pemetaan mutu pendidikan di DIY
• mengetahui ketercapaian kurikulum darurat di masa pandemi Covid-19
• menjadi salah satu bahan pertimbangan menuju jenjang pendidikan berikutnya

Moda pelaksanaan ASPD jenjang SD/MI/Paket-A/Ula

• peserta dan sumber data peserta : SD (tingkat akhir atau kelas VI dengan sumber data dari DAPODIK), MI (tingkat akhir atau kelas VI dengan sumber data dari EMIS), Jenjang Paket-A / Ula (sumber dari DAPODIK atau EMIS)
• butir soal dan alokasi waktu 

No	Mata Pelajaran	Jumlah butir soal	Alokasi waktu
1	Bahasa Indonesia	35	90 menit
2	Matematika	25
3	IPA	35

• Jadwal ASPD

sumber gambar : materi rapat koordinasi ASPD DIY

Pelaksanaan ASPD pada masa pandemi Covid-19

• setiap satuan pendidikan wajib melakukan sterilisasi seluruh ruangan yang digunakan untuk pelaksanaan asesmen dengan cairan desinfektan
• mewajibkan penggunaan masker kepada seluruh personil yang memasuki satuan pendidikan
• menyediakan fasilitas dan mewajibkan kepada seluruh personil melakukan cuci tangan dengan air mengalir atau hand sanitizer yang ada di pintu masuk ruangan
• melakukan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermogun kepada seluruh personil yang memasuki satuan pendidikan
• mengatur ruangan atau laboratorium komputer yang digunakan dngan memperhatikan ventilasi dan sirkulasi udara yang terbuka
• mengarahkan dan mengatur antrian dalam ruangan asesmen
• mengatur jadwal pengantaran dan penjemputan peserta didik oleh orang tua masing-masing sehingga tidak terjadi kerumunan

ASPD berbasis Komputer

• jumlah peserta disesuaikan dengan kapasitas komputer
• besar ruang ujian atau laboratorium komputer dengan mengatur jarak minimal 1,5 m antar komputer
• setelah selesai pelaksanaan 1 sesi, wajib dilakukan sterilisasi ruangan sebelum digunakan pada sesi berikutnya.
• setiap ruangan diawasi satu orang fasilitator yang berasal dari gugus atau kecamatan yang sama untuk mengurangi mobilitas personil
• jika fasilitas komputer tidak memenuhi standar protokol kesehatan, dapat diberlakukan sesi tambahan.
• sekolah mewajibkan seluruh peserta ASPD untuk langsung pulang ke rumah masing-masing jika sudah selesai mengerjakan dan melaporkan kepada wali kelas melalui WAG

ASPD berbasis Kertas

ASPD berbasis kertas diperuntukkan bagi :

• peserta yang berada dalam perawatan rumah sakit jika keadaan memungkinkan
• peserta yang sedang menyelesaikan kasus hukum
• peserta dengan keterbatasan penglihatan atau low vision yang tidak dapat diselesaikan dengan berbasis komputer
• peserta tuna netra yang tidak dapat menggunakan aplikasi pembaca layar atau screen reader dengan dibacakan huruf Braille

ASPD berbasis kertas waktu pelaksanaan pada sesi 2 ASPD-BK. Satuan pendidikan mengirimkan bahan ASPD_BKP berupa LJASPD, berita acara, daftar hadir, pakta integritas yang telah diisi kepada panitia ASPD pada hari yang sama. 

Persiapan ASPD Satuan Pendidikan

• memeriksa kembali dan menyiapkan perangkat komputer, jaringan lokal serta jaringan internet yang akan digunakan dengan topolagi jaringan sama seperti saat ANBK
• melakukan sosialisasi ASPD kepada seluruh komponen pada satuan pendidikan
• Berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 yang berada paad level terdekat (tingkat desa) guna melihat sebaran paparan COvid-19 di wilayah peserta
• mempersersiapkan data peserta tingkat akhir dengan mengunduh daftar peserta dari DAPODIK / EMIS
• berkoordinasi dengan PLN serta penyedia layanan internet

Simulasi ASPD

Sebelum ASPD dilakukan, maka akan dilakukan simulasi terlebih dahulu dengan tujuan :

• memperkenalkan sistem ASPD kepada proktor dan teknisi agar penanganan teknis pelaksanaan ASPD pada masing-masing satuan pendidikan berjalan lancar
• memperkenalkan dan membiasakan tampilan layar ASPD kepada proktor, teknisi serta peserta didik
• menguji beban server pada satuan pendidikan
• menguji beban server penyelenggara kabupaten/ kota
• ujicoba aplikasi di sistem operasi yang berbeda di satuan pendidikan
• pelaksanaan simulasi dapat diatur sendiri oleh dinas pendidikan kabupaten/kota

Demikianlah paparan mengenai ASPD yang disarikan dari hasil rapat koordinasi ASPD DIY. Semoga memberikan manfaat dan ASPD 2022 berjalan lancar dan memberikan hasil yang baik bagi seluruh peserta didik untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya yang dicita-citakan.