Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Strategi Layanan Dasar Dalam Bimbingan dan Konseling


Strategi Layanan Dasar Dalam Bimbingan dan Konseling
 
Strategi layanan bimbingan dan konseling terdiri atas strategi layanan dasar, strategi layanan responsif, stratetegi layanan individual dan dukungan sistem. Pembahasan kali ini dikhususkan pada strategi layayan dasar. Layanan dasar merupakan seperangkat aktivitas yang dirancang secara sistematis untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik mencakup perkembangan akademis, karir, pribadi dan sosial. Strategi yang dilakukan konselor dalam pelaksanaan bimbingan dan pelayanan dasar ini dikemukakan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2008: 224-230) sebagai berikut :

  • Bimbingan kelas, adalah suatu strategi yang digunakan konselor untuk memberikan layanan kepada peserta didik dengan jalan berinteraksi secara langsung di dalam kelas.
  • Pelayanan orientasi, yaitu salah satu kegiatan konselor dalam membantu peserta didik agar dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang baru.
  • Pelayanan informasi, berupa layanan yang menitikberatkan pada pemberian informasi kepada peserta didik agar bisa memahami dirinya dan lingkungannya.
  • Bimbingan kelompok, merupakan bentuk layanan bimbingan yang diberikan kepada kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5 sampai 12 peserta didik. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik agar dapat merespon kebutuhan dan minatnya.
  • Pelayanan pengumpulan data, berupa layanan yang bermaksud untuk mengumpulkan berbagai data/informasi mengenai peserta didik secara lengkap dan komprehensif.

Macam-macam strategi layanan dasar diantaranya :

a.             Bimbingan Klasikal

Bimbingan klasikal merupakan layanan dasar yang diperuntukkan bagi semua siswa. Program bimbingan yang akan diberikan kepada siswa telah dirancang oleh konselor untuk melakukan kontak langsung dengan siswa di kelas. Konselor memberikan layanan bimbingan kepada para siswa secara terjadwal. Kegiatan layanan dilaksanakan melalui layanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal yang bermanfaat bagi siswa. Layanan orientasi umumnya dilaksanakan pada awal tahun ajaran untuk para siswa baru sehingga mengetahui pengetahuan yang utuh tentang sekolah. Dalam kegiatan ini siswa dikenalkan berbagai hal yang terkait dengan sekolah seperti kurikulum, personel sekolah, jadwal pelajaran, perpustakaan, laboratorium, tata tertib sekolah, jurusan yang ada di sekolah untuk sekolah menengah atas dan kejuruan, ekstrakurikuler dan fasilitas sekolah lainnya.

    Layanan informasi adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa mengenai aspek kehidupan yang penting bagi mereka, baik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak atau elektronik). Layanan informasi untuk bimbingan klasikal dapat mempergunakan jam pengembangan diri yang terjadwal di kelas.

 

b.             Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok merupakan layanan dasar yang diberikan oleh konselor kepada siswa melalui kelompok-kelompok kecil (5-10 orang). Tujuan dari bimbingan kelompok ini adalah untuk merespon kebutuhan dan minat para siswa. Topik yang didsikusikan adalah topik yang umum dan tidak mengandung unsur kerahasiaan, seperti cara belajar efektif dan kiat-kiat  menhadapi ujian. Layanan ini dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan atau perilaku yang lebih efektif dan produktif.

 

c.              Berkolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas

Program bimbingan akan berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, salah satunya adalah guru mata pelajaran atau wali kelas. Konselor bekerja sama dengan guru dan wali kelas untuk memperoleh informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran dan pribadinya), membantu memecahkan masalah siswa, serta mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-aspek tersebut di antaranya:

  • menciptakan sekolah dengan iklim sosio-emosional kelas yang kondusif bagi belajar siswa;
  • memahami karakteristik siswa yang unik dan beragam;
  •  menandai siswa yang diduga bermasalah;
  • membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching; 
  • mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing;
  •  memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang diminati siswa;
  • memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja
  • menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual
  • memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara efektif.

 

d.             Berkolaborasi (Kerjasama) dengan Orang Tua

Selain berkolaborasi dengan guru kelas, konselor juga perlu bekerja sama dengan orang tua siswa dalam peluncuran program bimbingan. Kerja sama ini bertujuan agar terjadi kesinambungan antara pembimbingan di sekolah dan oleh orang tua di rumah. Kerja sama ini memberikan peluang terjadinya saling memberikan informasi, pengertian dan tukar pikiran antara konselor dengan orang tua dalam usaha menembangakan potensi siswa maupun memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa.

Usaha yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kerja sama dengan orang tua ini diantaranya :

  • kepala sekolah atau komite sekolah mengundang para orang tua untuk datang ke sekolah (minimal satu semester satu kali)
  • sekolah memberikan informasi kepada orang tua (melalui surat) tentang kemajuan belajar atau masalah siswa,
  • orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke sekolah, terutama menyangkut kegiatan belajar dan perilaku sehari-harinya.

Ruang lingkup yang termasuk ke dalam ranah layanan dasar sebagai berikut:

  •  Pengembangan keimanan dan ketaqwaan
  • Pengembangan kemampuan individual (problem solving)
  •  Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang positif atau keterampilan belajar yang efektif.
  • Pengembangan prilaku sosial yang bertanggung jawab.
  •  Pengembangan upaya pencapaian peran sosial sebagai pria atau wanita.
  • Pengembangan sikap penerimaan diri secara objektif dan pengembangannya secara tepat.
  • Pengembangan sikap dan kemampuan untuk mencapai kemandirian ekonomi.
  • Pengembangan sikap dan kemampuan mempersiapkan karir di masa depan
  • Pengembangan upaya pencapaian hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya, baik pria atau wanita
  • Pengembangan sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga



 

1 komentar untuk "Strategi Layanan Dasar Dalam Bimbingan dan Konseling"